Arema dan Persebaya Surabaya berbagi satu poin setelah bermain imbang 2-2 di Liga 1 2021-2022 Pekan 11, Sabtu (6/11/2021) malam. Rachmat Irianto mengaku bersyukur atas pencapaian yang susah payah didapatkan Persebaya tersebut.
Wajar jika Irianto semringah, karena gawang Persebaya sempat kebobolan lebih dulu di menit 10 oleh Carlos Fortes lewat titik penalti, dan di menit 20 oleh Muhammad Rafli. Beruntung di menit 37 Persebaya mampu memperkecil ketinggalan menajadi 2-1 melalui gol Samsul Arif.
Lebih beruntung lagi bagi Perebaya, lantaran sejak menit 54 Arema harus bermain dengan 10 orang setelah Dendi Santoso diganjar kartu merah. Persebaya mampu memaksakan hasil imbang 2-2 setelah Marselino Fernando mencetak gol pada menit 74.
“Dengan ini, harus kita syukuri hasil imbang ini, walaupun kondisinya kami lebih unggul bermain full team, dan Arema kehilangan satu pemain. Seharusnya kita bisa lebih unggul untuk menekan, tapi Arema punya kebangkitan untuk menyerang dan tak mau bertahan saja,” kata Irianto dalam sesi jumpa pers usai laga.
Termotivasi Rivalitas Arema dan Persebaya
Rachmat Irianto mengaku termotivasi dengan rivalitas antara Arema-Persebaya yang sudah ada sejak bapaknya, Bedjo Sugiantoro masih menjadi pemain. Sedikit banyak, ada peran dari legenda Persebaya itu dalam membentuk mentalnya menghadapi laga penting ini.
Diakuinya, tidak ada pesan apa-apa dari sang bapak jelang laga ini. Namun, dimasukkan di babak kedua oleh pelatih Aji Santoso, Irianto mampu menunjukkan permainan terbaiknya.
“Tidak ada pesan apa-apa dari bapak. tapi pasti bapak mengerti lah kalau lawan Arema selalu ada motivasi tersendiri, bahwa ini rivalitas sudah dari dulu. Jadi, saya tetap semangat dan membara saat main, itu saja,” pungkasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.