Arema dapat rezeki nomplok tambahan uang sebesar 2,5 miliar rupiah untuk mengarungi Liga 1 2020 mendatang. Manajemen klub kebanggaan Aremania itu sudah punya rencana terkait alokasi dana tambahan tersebut.
Uang sebesar 2,5 miliar itu merupakan komitmen dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk membayar piutang share TV untuk klub-klub peserta Liga 1 2017 silam. Rencananya, PT LIB bakal mencicilnya selama 10 kali tiap akhir bulan.
General Manager Arema, Ruddy Widodo menjelaskan, jumlah tersebut di luar subsidi kompetisi musim 2020 dari PT LIB yang sudah ditetapkan nominalnya 5,2 miliar rupiah. Untuk subsidi ini bakal dibayarkan kepada Arema dan 17 klub lainnya dengan termin 10 kali juga tiap awal bulan.
“Seperti komitmen awal kami, subsidi ini tidak akan kami jadikan makanan pokok, misal untuk membayar gaji pemain. Jika ditotal Arema mendapatkan 7,7 miliar rupiah, yang dibayarkan 10 kali. Lumayan jumlahnya, untuk operasional yang kembali ke tim juga. Misal untuk membayar bonus kemenangan, sewa lapangan latihan, dan biaya away,” ujar Ruddy.
Sempat Tak Menyangka Arema Dapat Rezeki Nomplok
Ruddy Widodo sempat tak menyangka klubnya mendapatkan tambahan 2,5 miliar rupiah dari jumlah subsidi yang semestinya dari PT Liga Indonesia Baru. Menurutnya, pada saat diputuskan pada kesempatan manager meeting lalu, sempat ada ketidakpuasan dari sejumlah klub mengenai besaran subsidi yang hanya 5,2 miliar rupiah.
Mereka yang tidak puas adalah perwakilan dari Persiraja Banda Aceh dan Persipura Jayapura. Ruddy sebenarnya setuju jika kedua klub mendapatkan subsidi lebih banyak dari klub lain, mengingat biaya away mereka yang besar lantaran faktor geografis.
“Tapi, setelah dijelaskan bahwa beban PT LIB banyak. Apalagi piutang rating dan rangking klub-klub musim lalu juga banyak yang belum diberikan, termasuk Arema, mereka pun mengerti. Akhirnya, kelebihan pendapatan PT LIB dialihkan untuk membayar piutang klub musim 2017,” tegas pria berkaca mata ini.