Arema gagal menutup Liga 1 2022-2023 dengan happy ending usai kalah telak 0-3 dari Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (14/4/2023) malam. Pelatih Joko Susilo atau yang akrab disapa Gethuk mengungkapkan pembelaannya.
Sampai istirahat turun minum, sejatinya Arema masih mampu menahan imbang Bhayangkara tanpa gol. Namun, di babak kedua Bhayangkara mengamuk dengan melesakkan tiga gol lewat Matias Mier, Sani Rizki, dan Adam Najem.
Gethuk mengakui pasukannya kehabisan bensin, khususnya pada 45 menit kedua. Faktor minimnya recovery yang hanya dua hari setelah kalah dari Persebaya Surabaya (11/4/2023) menjadi penyebab utama buruknya fisik penggawa Arema.
“Pemain kami tidak dalam kondisi yang baik, banyak pemain kami yang mengalami flue, hingga cedera. Ini yang menyusahkan buat kami,” kata Gethuk dalam sesi jumpa pers usai laga.
Arema Gagal Menutup Liga 1 2022-2023 Dengan Happy Ending Gara-gara Terlalu Memaksakan Diri
Gethuk mengakui terlalu memaksakan diri, dengan kondisi fisik pemain yang pas-pasan memilih gaya main yang menyerang. Padahal, pelatih berusia 53 tahun itu sadar betul apa risikonya saat bermain terbuka.
Terlebih, di laga ini mereka tampil cuma dengan dua pemain asing, Adilson Maringa dan Renshi Yamaguchi yang dalam kondisi tak fit. Sementara, dua pemain asing lainnya, Sergio Silva dan Abel Camara tak tampak di bench.
“Jujur kami gak mau menurunkan level permanan, makanya apa pun sitausinya kami tetap menyerang normal, meskipun tadi kita tahu risikonya kena counter attack semacam itu,” imbuhnya.
Hanya Bertahan 45 Menit Saja
Gathuk pun harus menerima kenyataan, gaya main menyerang dalam kondisi skuad yang pincang itu hanya bertahan 45 menit saja. Pada babak kedua, timnya babak belur saat Bhayangkara FC memaksimalkan peluang lewat serangan balik cepat.
“45 menit kami masih bisa mengatur kondisi kami. Tapi, setelah itu kami gak bisa memaksa pemain. Bagaimana pun saya tahu kondisi pemain, karena dua-tiga hari kemarin setelah pertandingan (lawan Persebaya), langsung kita cek kondisi pemain, mereka gak dalam kondisi terbaik,” pungkasnya.