Manajemen Arema sepakati format lanjutan Liga 1 2022-2023 pasca dihentikan sementara karena Kanjuruhan Disaster 2. Apa pun itu, Arema siap mendukung dan menjalaninya.
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto angkat bicara terkait hal ini. Menurutnya, format kompetisi sempat dibahas dalam rapat pemilik klub bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sempat ada usulan kompetisi dilanjutkan dengan format yang sama dengan sebelum dihentikan sementara waktu. Ada pula usulan lain yang meminta kompetisi dijalankan kembali dengan format bubble to bubble seperti musim lalu.
“Terkait format dan sistemnya seperti apa Arema siap. Apa pun keputusannya nanti, kami akan mengikutinya,” kata Tatang.
Apa pun Format Lanjutan Liga 1 2022-2023, Arema Tegaskan Siap Jalani Sanksi
Tatang menegaskan, apa pun format lanjutan Liga 1 2022-2023, Arema tegaskan siap jalani sanksi yang sudah dijatuhkan Komdis PSSI. Arema harus menjalani sanksi laga kandang tanpa penonton di tempat sejauh 250 km dari Stadion Kanjuruhan.
Jika kompetisi dilanjutkan dengan bubble to bubble seperti musim lalu, seluruh klub bermain di tempat netral. Artinya, 17 klub lainnya tak ada bedanya dengan Arema yang harus menjalani sanksinya.
“Intinya apa pun format kompetisinya, perlu digaris bawahi bahwa Arema konsekuen untuk menjalani hukuman yang sudah dijatuhkan oleh PSSI,” imbuhnya.
Aremania Menolak Format Kompetisi Bubble to Bubble
Aremania sempat menolak format kompetisi bubble to bubble dan tanpa penonton seperti musim lalu. Tatang menegaskan, manajemen Arema respek dengan penolakan tersebut.
“Kami respek saat mendengar ada Aremania yang menolak seluruh pertandingan digelar tanpa penonton dan juga menolak sistem bubble to bubble, cukup Arema saja yang menjalani hukuman ini,” tandasnya.