Arema Tak Datangkan Pemain Bintang Musim Ini

- Advertisement -

Manajemen Arema tak datangkan pemain bintang untuk Liga 1 2021. General Manager Arema, Ruddy Widodo menegaskan, tak ada salahnya musim ini mereka merekrut pemain-pemain yang belum punya nama, tapi tetap punya kualitas.

Alih-alin mendatangkan pemain bintang, Arema justru melepas ikon sekaligus kapten tim Hendro Siswanto. Bersamanya turut pergi Nur Diansyah, Kartika Ajie, Syaiful Indra, dan Taufik Hidayat.

Setidaknya sudah ada enam muka baru yang sudah teken kontrak di Arema. Mereka adalah Didik Ariyanto (eks PSCS Cilacap), Wiga Brillian Syahputra (eks Pra PON Jawa Timur), Sandy Ferizal (eks Barito Putera), Ikhfanul Alam (eks Badak Lampung), Seiya da Costa (eks Arema U-20), dan Ricga Febiyan (eks Persema Malang U-19).

“Kami belajar dari pengalaman mengorbitkan Dedik Setiawan dan Jayus Hariono, mereka dari klub Liga 3 Persekam Metro FC, tapi punya potensi menjadi pemain bintang. Menjadi kepuasan tersendiri bagi manajemen, jika bisa memaintain pemain dari yang bukan siapa-siapa, menjadi siapa-siapa,” kata Ruddy.

Arema Tak Datangkan Pemain Bintang, Tapi Calon Bintang

Ruddy Widodo menegaskan, para pemain anyar yang didatangkan Arema musim ini bisa jadi adalah calon bintang. Sebab, empa dari enam pemain itu usianya masih cukup muda, yakni Wiga (22 tahun), Sandy (22 tahun), Seiya (20 tahun), dan Ricga (19 tahun).

Manajer asal Madiun itu menyebut, para pemain itu adalah cikal bakal pemain bagus. Sekarang ini, tinggal bagaimana tim pelatih memoles mereka menjadi lebih baik lagi.

“Kami berikan kesempatan, karena kesempatan yang mereka tidak punya. Mereka kebanyakan bermain di kompetisi level bawah yang jarang disiarkan TV, sehingga tidak banyak yang tahu. Sekarang main di Liga 1, yang hampir tiap laga Arema disiarkan. Ini kesempatan mereka menunjukkan kemampuan,” imbuhnya.

Kembali ke Arema Era Galatama

Ruddy Widodo menyebut, kebijakan mendatangkan pemain-pemain yang belum punya nama ini tak sengaja membuat Arema kemblai ke era Galatama. Menurut cerita Ovan Tobing, yang menjadi salah satu yang membidani lahirnya Arema, dulu mereka sering blusukan dari kampung ke kampung mencari pemain bagus.

“Secara tak sengaja memang Arema kembali ke era Galatama. Dulu, siapa sih yang mengenal Singgih Pitono? Pemain dari desa (Ngunut), tapi punya potensi. Akhirnya setelah dipoles dia bisa jadi top skor kompetisi dua kali,” tegas pria berusia 49 tahun itu.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya