Dalam tiga hari terakhir, Aremania menggelar aksi damai di depan Kejaksaan Negeri di Malang Raya. Mereka istiqomah membaca tahlil untuk korban Kanjuruhan Disaster 2 dalam tiap aksi.
Tiga hari berturut-turut, Aremania menyuarakan tuntutan pengembalian berkas kasus tragedi ini oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur kepada penyidik Polri. Aksi itu dilakukan di Kejari Kota Malang (31/10/2022), Kejari Kota Batu (1/11/2022), dan Kejari Kabupaten Malang (2/11/2022).
Setelah menemui massa, tiga Kepala Kejari kompak meminta waktu untuk berdialog dan berkomunikasi dengan Kejati Jatim untuk menyampaikan aspirasi Aremania. Di sela-sela waktu menunggu hasil dialog dan komunikasi itu, Aremania membacakan doa dan tahlil.
Dalam tiga aksi di tiga tempat berbeda itu ada tiga sosok ustaz yang berbeda yang memimpin tahlil. Aremania yang muslim mengikuti prosesi ini dengan khusus, sedangkan mereka yang beragama lain ikut berdoa dengan cara masing-masing.
Tahlil untuk Korban Kanjuruhan Disaster 2 Membawa Berkah
Aremania percaya, tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan Tuhan YME yang bisa membantu mereka menuntut keadilan dalam kasus Kanjuruhan Disaster 2 ini. Tak heran jika tahlil yang dilakukan dalam aksi damai Aremania membawa berkah.
Sehari setelah menyuarakan tuntutan kepada Kejati Jatim melalui Kejari Kota Malang, Aremania sudah mendapatkan ‘kemenangan 1-0’. Pasalnya, setelah tahlil digelar, Kajari Kota Batu, Agus Rujito mengatakan berkas kasus tragedi ini sudah dinyatakan tidak lengkap (P18).
Pada aksi keesokan harinya, Aremania mendpat kabar dari Kajari Kabupaten Malang, Diah Yuliastuti bahwa berkas masih diperiksa lebih lanjut oleh Kejati Jatim. Jadi masih ada peluang tuntutan Arema tentang penambahan tersangka baru dan pasal-pasal tambahan diakomodir sebelum berkas dinyatakan lengkap.
Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.