Ada perbedaan nasib para jebolan Akademi Arema di era Juragan 99 alias Gilang Pramana saat menjadi Presiden Klub. Tak semua dari mereka yang naik kelas ke tim senior musim lalu masih menjadi bagian dari Arema musim depan.
Musim lalu, Arema menaikkan enam pemain dari Akademi Arema, mulai Achmad Figo, Achmad Galih, Muhammad Faiz, Bramntio Ramadhan, Seiya da Costa, hingga Hamzah Titofani. Selain mereka, ada nama tiga nama lain yang naik kelas di musim debelumnya, yakni Andryas Francisco, Aji Saka, dan Vikrian Akbar.
Rata-rata, para pemain muda itu mendapatkan sodoran kontrak dengan durasi panjang. Ada yang dikontrak dua tahun, bahkan ada yang dikontrak sampai tiga tahun.
Namun, kenyataannya tak semua dari mereka dipertahankan untuk Liga 1 2022-2023 mendatang. Bahkan, kontrak berdurasi panjang pun bukanlah jaminan.
Nasib Para Jebolan Akademi Arema, 5 Pemain Saja yang Bertahan
Dari sembilan jebolan Akademi Arema itu, cuma lima pemain saja yang dipertahankan Arema. Sementara, empat pemain lainnya harus rela menuju pintu keluar mes pemain Arema.
Kelima pemain itu adalah Achmad Figo (bek kanan), Muhammad Faiz (gelandang), Bramntio (gelandang), Seiya da Costa (gelandang), dan Hamzah Titofani (sayap). Sementara, Andryas Francisco (kiper), Aji Saka (bek tengah), dan Achmad Galih (bek tengah), dan Vikrian Akbar (gelandang) harus pergi meninggalkan tim.
Menariknya, tiga dari sembilan pemain Arema itu sempat mengalami cedera panjang musim lalu, yakni Saka, Galih, dan Seiya. Beda dengan dua temannya, khusus Seiya, masih diberi kesempatan bertahan musim depan.
“Di antara pemain yang dilepas ada nama-nama pemain yang merupakan anak didik dari Akademi Arema. Perjalanan masih panjang, karena usia mereka masih sangat muda dan masih memiliki potensi untuk berkembang,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Sebagai pengganti 15 pemain yang keluar, Gilang Pramana sudah mendatangkan tujuh pemain anyar yang dikenalkan dalam dua kloter. BACA: Inilah 3 pemain anyar Arema yang baru saja dikenalkan Arema.