Belajar dari Kasus Hendro Siswanto, Arema Memagari Pemainnya

- Advertisement -

Manajemen Arema memagari pemainnya begitu izin dari kepolisian untuk menggulirkan Piala Menpora 2021 didapatkan PSSI. Hal itu dilakukan lantaran belajar dari kasus Hendro Siswanto.

Gelandang sekaligus kapten tim Arema itu diklaim kurang sabar dalam menantikan kesepakatan dengan Arema. Padahal, General Manager Arema, Ruddy Widodo sudah menegaskan, jika ada izin untuk bergulirnya sepak bola lagi, para pemain yang dipertahankan segera diikat kontrak.

Arema menanti izin tersebut sebelum mengontrak pemain lantaran trauma atas dibatalkannya Liga 1 2020 sehingga mereka rugi. Pasalnya mereka membayar gaji pemain tanpa berkompetisi.

“Beberapa pemain yang dari Malang kami panggil satu persatu. Kami bernegosiasi mengenai kontrak baru karena Piala Menpora segera digelar. Kecuali mereka yang memang kontraknya tidak kami perpanjang,” kata Ruddy.

Belajar dari Kasus Hendro Siswanto, Pemain Dimintai Kesepakatan Tertulis

Ruddy Widodo menyebut, Arema sudah mencapai kesepakatan lisan dengan sejumlah pemain yang dipertahankan untuk musim 2021. Kabarnya, agar lebih kuat, mereka dimintai kesepakatan tertulis sebagai komitmen.

Hanya saja, tak seperti musim-musim sebelumnya, kali ini Arema tak memakai uang DP (Dwon Payment) di muka. Sebagai pengganti, Arema memberikan sign fee atau serupa dengan gaji pertama.

“Memang harus ada kesepakatan tertulis agar lebih kuat daripada sekadar komitmen secara lisan. Masalahnya, di Indonesia ini sudah umum kalau tanda sepakat itu harus ada uang muka sekian persen dari kontrak. Musim ini sepertinya kami akan memakai sign fee senilai gajji,” pungkasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya