Benarkah Eduardo Almeida Pelatih yang Miskin Taktik?

- Advertisement -

Semusim lebih menangani Arema, tak sedikit netizen yang bilang kalau Eduardo Almeida pelatih yang miskin taktik. Berkaca dari dua laga awal Liga 1 2022-2023, terlepas skor akhirnya, pelatih asal Portugal itu seolah menepis anggapan itu.

Pada Pekan 1, saat Arema kalah 0-3 di kandang Borneo FC, sejumlah perubahan taktik yang tak biasa dipakainya, ternyata dimainkannya. Salah satunya bermain dengan satu gelandang bertahan, bahkan tanpa gelandang bertahan di babak kedua gara-gara memasukkan empat pemain bernaluri menyerang sekaligus.

Sementara, pada Pekan 2 saat mengalahkan PSIS Semarang 2-1 setelah tertinggal lebih dulu, Almeida juga melakukan pergantian pemain yang efektif. Ilham Udin, salah seorang pemain yang dimasukkanya mencetak gol penyama kedudukan.

“Saat persiapan, kami menyiapkan segalanya. Kami bersiap menghadapi apa yang mungkin dilakukan lawan, bagaimana kami bisa menyesuaikannya, bagaimana kami memberi kejutan. Kami juga memikirkan apa yang dibutuhkan sepanjang laga, termasuk pergantian pemain yang seperti apa,” kata Almeida.

Eduardo Almeida Pelatih yang Miskin Taktik karena Tak Semua Rencananya Berhasil

Eduardo Almeida menyadari, tak semua rencananya bisa berjalan dengan baik. Namun, apa yang dipersiapkannya dalam sesi latihan bisa membantah tudingan sebagai pelatih miskin taktik yang mengarah padanya.

Kalau miskin taktik, tak mungkin pelatih berusia 44 tahun ini kerap menampilkan kontra strategi di lapangan. Artinya, dari sekian taktik yang disiapkan, Almeida bakal memilih taktik mana yang pas dipakai setelah mengamati situasi di lapangan.

“Kami punya rencana, melakukan pergantian pemain itu pasti agar lebih baik. Tapi, kadang itu berjalan baik, kadang pula tidak. Inilah sepak bola. Kami berencana, kami punya ide, kadang hasilnya positif, kadang negatif. Ini normal dalam sepak bola,” imbuhnya.

Kuncinya Semua Pemain Arema Harus Siap Diturunkan

Eduardo Almeida menegaskan, salah satu kunci agar taktik yang disiapkan Arema bisa berjalan adalah kesiapan para pemainnya. Jika pemain tidak siap, bukan tidak mungkin pergantian pemain yang dilakukannya akan terbuang sia-sia.

“Pergantian pemain itu membuat semua pemain Arema punya kesempatan yang sama untuk bermain. Mereka harus siap ketika dibutuhkan tim. Itulah tujuan pergantian pemain dilakukan, untuk membenahi permainan di lapangan,” pungkasnya.

Kemenangan kemarin menjadi kemenangan ke-16 Arema atas PSIS Semarang. BACA: Ada tiga gol yang mewarnai kemenangan Arema saat menjamu PSIS Semarang di Liga 1 2022-2023 Pekan 2.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya