Carlos Oliveira menyebut Arema bisa saja memainkan jogo bonito dalam lanjutan Liga 1 2020 mendatang. Namun, menurut pelatih asal Brasil itu, tak mudah memainkan sepak bola indah ala negerinya.
Seperti diketahui, gaya bermain sepak bola indah selama ini identik dengan sepak bola Brasil. Sebagai orang yang lahir di Negeri Samba itu, Carlos mengaku sangat cinta dengan jogo bonito sebagai ciri khas permainan yang diusungnya.
Sepak bola indah khas Brasil mengedepankan teknik individual yang disatukan dalam sebuah permainan tim. Menurutnya, untuk bisa memainkannya butuh persiapan yang matang.
“Saya cinta jogo bonito, saya suka dengan permainan sepak bola indah. Saya pikir semua orang di dunia ini juga menyukainya, termasuk suporter di Indonesia. Namun, bukan berarti lantas saya akan menerapkannya di Arema,” kata Carlos.
Faktor Penentu Keberhasilan Memainkan Jogo Bonito
Carlos Oliveira menyebut ada sejumlah hal yang menjadi penentu kesuksesan permainan khas Brasil jogo bonito di Arema. Salah satunya, pelatih berusia 59 tahun itu butuh komposisi pemain yang tepat.
Jika tak ada pemain yang memiliki kemampuan individual di atas rata-rata, mustahil permainan cantik bisa ditampilkan di lapangan. Namun, Carlos punya ide bagus yang bisa jadi solusi terbaik agar skuad Singo Edan bisa menampilkan jogo bonito.
“Kemampuan pemain menjadi modal utama untuk memainkan jogo bonito, kita harus melihat dulu kemampuan tiap pemain. Namun, kemampuan ini bisa diasah dalam sesi latihan,” imbuhnya.
Jogo Bonito Tetap Mementingkan Hasil
Tim yang tampil dengan permainan jogo bonito bukan berarti menyepelekan hasil. Percuma juga bermain cantik tapi tak bisa memenangkan pertandingan.
“Kadang, kita bisa menang cuma dengan memiliki satu peluang yang bisa dimanfaatkan menjadi gol. Kadang pula, kita bermain bagus dengan membuat banyak peluang, tapi semuanya gagal dijadikan gol, sehingga kita gagal meraih poin penuh,” tandasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.