Cerita Devi Athok Dipersulit Saat Ajukan Autopsi untuk Korban Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Devi Athok sempat dipersulit saat mengajukan permohonan autopsi untuk kedua putrinya yang menjadi korban Kanjuruhan Disaster 2. Padahal tujuannya jelas, cuma ingin memastikan penyebab mereka meninggal bukan karena kekurangan oksigen dan terinjak-injak, tapi karena gas air mata.

Kronologis awalnya, pada 10 Oktober, Devi mengajukan permohonan autopsi untuk jenazah kedua anaknya kepada sang pengacara. Namun, keesokan harinya (11/10/2022), sudah ada pihak dari Polres Malang yang menghubunginya.

Ceritanya, Athok dan ibu kandung kedua putri yang menjadi korban itu sudah bercerai dan hak asuh ada pada sang ibu. Namun, ibu mereka juga turut menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.

“Dia bertanya, kok berani saya mengajukan permohonan autopsi? Padahal dari keluarga mantan istri saya tidak mengajukan. Saya jawab karena saya menginginkan keadilan,” kata Athok.

Intimidasi Saat Proses Pengajuan Autopsi untuk Korban Kanjuruhan Disaster 2

Athok menegaskan ada upaya intimidassi yang dilakukan kepadanya saat proses pengajuan autopsi ini. Karena tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan menimpa keluarga, pada 13 Oktober 2022 pengajuan itu sempat dicabutnya.

Oleh polisi, Athok diberi tahu pasal-pasal yang menyebutkan pengajuan autopsi harus dari ibu kedua anak, mengingat statusnya sudah bercerai. Namun, Athok bersikeras dan mengajukan lagi pada 22 Oktober 2022 setelah mendapat perlindungan dari LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).

“Saya di sini meminta keadilan, kalau secara hukum saya punya hak penuh atas kedua anak saya karena istri saya sudah meninggal. Jangan diintervensi lagi lewat keluarga mertua, kakak, dan lain-lain,” imbuhnya.

Menurutnya, pengajuan lagi autopsi ini atas inisiatifnya sendiri tanpa tekanan dari manapun, agar semuanya terungkap. Akhirnya, proses autopsi bisa berjalan Sabtu (5/11/2022).

“Itu pun masih dipersulit saya sampai sehari sebelum pelaksanaan autopsi. Saat proses autopsi saya juga cuma diizinkan masuk (area teknis yang ditutupi tenda), untuk memastikan yang digali adalah makam kedua anak saya,” tandasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya