Eduardo Almeida Bandingkan Carlos Fortes dengan Robert Lewandowski

- Advertisement -

Eduardo Almeida cukup kesal ketika ada yang meremehkan pemain pilihannya untuk Liga 1 2021-2021. Bahkan, untuk meyakinkan suporter pelatih Arema itu membandingkan penyerang asing yang baru saja didatangkan, Carlos Fortes dengan Robert Lewandowski, striker Bayern Munchen.

Ketika nama Fortes muncul, tak sedikit Arema yang meremehkan penyerang asal Portugal itu. Hal ini tak lepas dari rekam jejaknya pada musim lalu.

Pada musim 2020-2021, Fortes tampil bersama klub Liga 2 Portugal, Vilafranquense yang gagal diselamatkannya dari degradasi ke divisi bawahnya. Terlebih, dalam 25 penampilannya, pemain berusia 26 tahun itu cuma mencetak dua gol saja.

“Mungkin musim kemarin tak bagus bagi dia, tapi itu bukan berarti dia juga pemain yang tidak berkualitas. Jika tim tak bagus, itu bukan berarti dia tidak bagus juga, karena satu pemain saja tidak bisa menjadi pembeda. Lihat saja, Lewandowski di EURO 2020 kemarin tidak bisa mencetak banyak gol, padahal di Bayern dia mencetak 41 gol,” kata Almeida.

Carlos Fortes dengan Robert Lewandowski Bisa Cetak Gol Tergantung Tim

Eduardo Almeida menyebut, peluang seorang striker mencetak gol bukan cuma ada di pundak si pemain. Menurutnya, ada banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut, termasuk permainan tim itu sendiri.

Pelatih asal Portugal itu meyakini, jika satu tim memberikan dukungan, Fortes pun bisa memperbaiki rekam jejaknya dalam mencetak gol musim ini. Bisa jadi, cara main tim Vilafranquense tak mendukung Fortes mencetak banyak gol musim lalu.

“Semuanya tergantung bagaimana cara tim itu bermain, dan bagaimana bola dikirm pada penyerang. Menurut saya, itu yang memengaruhi penyerang bisa mencetak banyak atau sedikit gol,” imbuh pelatih berusia 43 tahun itu.

Vilafranquense Degradasi Bukan Dosa Carlos Fortes

Eduardo Almeida menambahkan, terdegradasinya Vilafranquense ke Liga 3 Portugal bukanlah dosa Carlos Fortes sebagai salah satu bagian dari tim musim lalu. Menurutnya, kualitas tim disokong oleh keseluruhan satu tim, bukan cuma kualitas individu pemain.

“Saya pikir, bukan cuma satu pemain yang menentukan nasib sebuah klub, begitu pula dalam kasus terdegradasinya Vilafranquense. Bukan cuma salah kiper, bek, gelandang, ataupun striker, tapi tim itu sendiri,” tandasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya