Eduardo Almeida Bicara Soal Larangan Keluar Hotel di Liga 1 2021-2022

- Advertisement -

Eduardo Almeida bicara soal larangan keluar hotel di Liga 1 2021-2022 bagi pelatih, pemain dan offisial tim. Pelatih Arema itu menilai larangan tersebut wajar dan sebagai orang yang profesional tak masalah.

Liga 1 2021-2022 digelar dengan format bubble to bubble di mana untuk seri 1 ini venue dipusatkan di Jabodetabek. Untuk mencegah paparan covid-19, diterbitkan regulasi yang melarang pelatih, pemain dan offisial tim untuk keluar-masuk hotel tempat menginap kecuali untuk aktivitas latihan dan bertanding.

Di kompetisi musim-musim sebelumnya, sudah umum personel tim keluar-masuk hotel saat menjalani laga away. Mereka biasanya kulineran, belanja oleh-oleh atau sekadar jalan-jalan menikmati kota yang disinggahi.

“Bagi saya pribadi okelah tidak masalah, saya bisa mematuhinya. Saya tahu aturannya, karena saya adalah pelatih profesional. Jadi, pemain dan offisial juga harus berpikir demikian. Untuk menjadi profesional harus membedakan urusan pekerjaan dengan urusan lainnya,” kata Almeida.

Larangan Keluar Hotel Memaksa Tim Jauh dari Keluarga

Liga 1 2021-2022 seri 1 ini digelar hingga awal Oktober 2021, sehingga semua komponen tim menetap sementara di area sekitar Jabodetabek. Eduardo Almeida memahami jika situasi ini memaksa pelatih, pemain dan offisial tim jauh dari keluarga.

Pelatih asal Portugal itu mengaku respek pada aturan tersebut. Menurutnya, untuk bertemu dengan keluarga mungkin nanti ada waktunya sendiri setelah Liga 1 2021-2022 seri 1 berakhir.

“Dalam sepak bola profesional, bisa saja satu sampai dua bulan hanya sekali saja bertemu dengan keluarga setelah pulang ke rumah. Bahkan dalam sepak bola profesional di Eropa sana, bertemu keluarga bisa sampai lima-enam bulan sekali. Banyak pesepak bola di dunia mengalaminya,” imbuhnya.

Tanggung Jawab Bersama

Eduardo Almeida menyebut, menjaga diri dari paparan covid-19 dengan tidak seenaknya keluar-masuk hotel bukan cuma tanggung jawabnya sebagai pelatih. Menurutnya, hal itu menjadi tanggung jawab bersama semua komponen tim.

“Situasi ini bukan cuma tanggung jawab pelatih, tapi juga semua komponen tim. Karenanya, bukan tugas pelatih saja untuk selalu mengingatkan pemain atau offisial untuk punya mental profesional. Itu tanggung jawab mereka semua, masing-masing harus punya mental yang profesional. Jadi, lupakan yang tidak menjadi tugas kita sebagai orang-orang profesional,” tegasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya