Sebagai pelatih yang baru gabung dalam lanjutan Liga 1 2022-2023, I Putu Gede mengakui tak gampang mengembalikan mental pemain Arema. Sebab, pihaknya punya kendala nonteknis dari internal maupun dari eksternal.
Putu sukses membawa Arema menang 2-1 dalam laga debutnya pekan lalu dengan mengalahkan RANS Nusantara FC. Namun, pekan ini Arema kembali menelan kekalahan 0-2 dari Persija Jakarta.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa mentalitas para penggawa Arema masih belum stabil. Skuad Singo Edan masih harus berjuang dalam situasi dan kondisi yang tidak normal.
“Ini kan tidak normal, dalam satu tim ada dua kali ganti pelatih. Saat saya datang harus membangun kembal. Beryukur kemarin laga pertama lawan RANS kita bisa menang, itu salah satu modal bagi kita. Tapi, di laga kedua ini kita memang harus akui kualitas lawan, Persija di atas kita,” kata Putu.
Mental Pemain Arema Sedang Diuji
Putu menyebut hingga akhir musim mental pemain Arema akan terus diuji. Terlebih jika kendala nonteknis dari internal dan eksternal tidak bisa diatasinya sebagai pelatih.
“Ini ujian tersendiri buat Arema. Setelah saya masuk, ada dua pertandingan, secara psikis sangat membebani dengan situasi di luar sepak bola,” imbuhnya.
“Pemain sekarang harus berpikir ke depan, berpikir di sepak bola, pekerjaannya sebagai atlet profesional. Terlepas apa pun itu, lebih bagus kita memberikan penampilan terbaik, untuk keluarga, orang yang dicintai. Itu yang menguatkan, mengembalikan kepercayaan diri juga.”
Mencinti Sepak Bola Lagi
Putu Gede juga mengajak para pemain Arema untuk mencintai sepak bola lagi. Dengan rasa cinta kepada sepak bola, pekerjaan dan demi orang-orang tercinta itu, harapannya para pemain Arema bisa bangkit secara mentalitas.
“Ayo mencintai lagi sepak bola, mencintai lagi atmosfer kompetii. Karena kalau kita kehilangan satu pertandingan saja tentu sangat sayang. Ini yang penting buat para pemain. Ini yang sementara bisa kita lakukan. Saya lihat respons pemain juga bagus, saya pikir pelan-pelan kita bisa,” tegasnya.