Ikhfanul Alam menjadi salah satu pemain lama yang belum pernah diturunkan di Liga 1 2021-2022 selain para pemain anyar yang direkrut Arema di bursa transfer paruh musim. Setidaknya ada tujuh pemain Arema yang menanti debut di Seri 4 yang digelar di Pulau Bali.
Sejauh ini Alam menjadi pemain yang paling setia duduk di bench Arema sejak Pekan 1 hingga Pekan 17. Persaingan di posisi stopper Arema musim ini memang cukup ‘kejam’, mengingat duet Sergio Silva dan Bagas Adi tampil konsisten.
Kesempatan tampil itu hampir didapatkan stopper asli Kabupaten Malang itu di laga Pekan 17 melawan Persikabo 1973 kemarin. Namun, sekalinya Bagas absen, pelatih Eduardo Almeida lebih memercayai Diego Michiels yang aslinya full back untuk berduet dengan Sergio, bukan Alam.
Alam bukan satu-satunya dalam tim Arema yang berada di Bali yang belum punya menit bermain, karena masih ada Teguh Amiruddin dan Andryas Francisco. Konsistensi permainan Adilson Maringa di bawah mistar gawang Arema memaksa kedua kiper itu ‘mengalah’ duduk di bench.
Selain ketiga nama itu, sebenarnya masih ada nama-nama seperti Seiya da Costa Lay, Achmad Galih, dan Aji Saka yang sama sekali belum pernah mencicipi menit bermain. Namun, nama-nama itu tak dibawa serta tim ke Bali dalam seri ini.
Inilah Pemain Arema yang Menanti Debut di Bali Selain Ikhfanul Alam
Sementara ini, pada bursa transfer pemain paruh musim, Arema cuma melepas Dave Mustaine dan mendatangkan empat pemain baru dengan status pinjaman.
Genta Alparedo, gelandang serang yang didatangkan dari Semen Padang diperkenalkan lebih dulu sebelum pergantian tahun baru. Di hari keberangkatan tim, Arema memperkenalkan Ryan Kurnia, winger serba bisa dari Sulut United.
Jelang laga lawan Persikabo, Arema kembali memperkenalkan dua pemain sekaligus dari Persis Solo. Mereka adalah stopper naturalisasi asal Brasil, Fabiano Beltrame, dan gelandang petarung, Sandi Sute.
Pada laga melawan Persikabo 1973 lalu, ada satu pemain debutan Arema. BACA: Inilah debutan Arema yang diturunkan pelatih Eduardo Almeida saat ditahan imbang Persikabo 1973.