Jangan Heran Lihat Pemain Arema Jualan Produk Sponsor di Jalanan

- Advertisement -

Jangan heran lihat pemain Arema jualan produk sponsor klub di jalanan jika PSSI memutuskan Liga 1 2020 disetop. General Manager Arema, Ruddy Widodo menyebut hal itu sebagai konsekuensi dari komitmen dengan pihak sponsor klub.

Menurutnya, jika kompetisi dihentikan, maka Arema punya kewajibannya untuk mengganti aktivitas sponsorship dengan deretan sponsor klub seperti Indomie, Kratingdaeng, dan MS Glow. Aktivitas sponsorship itu bakal melibatkan pemain sebagai salah satu aset Arema.

Pasalnya, sudah ada uang sponsor yang masuk ke klub, sedangkan benefit timbal baliknya belum memenuhi target karena Liga 1 2020 ditunda. Untuk mencapai target benefit itu, Arema harus melakukan sesuatu.

“Makanya, jangan heran kalau nanti lihat pelatih atau pemain kami promo produk sponsor di jalan-jalan, entah bagaimana teknisnya itu. Saya harap pelatih atau pemain tidak menggerutu, karena ini terpaksa kami lakukan sebagai komitmen kepada sponsor,” kata Ruddy.

Pemain Arema Jualan Produk Sponsor di Jalanan Tanpa Uang Bensin

Ruddy Widodo mengungkapkan, pelatih dan pemain harus melakukan aktivitas sponsorship untuk memenuhi target benefit sponsorship itu secara cuma-cuma. Bahkan, untuk sekadar memenuhi uang bensin saja tak ada jaminan dari pihak klub.

Biasanya, jika ada acara promo dari sponsor klub yang melibatkan pelatih atau pemain, setidaknya pasti ada fee untuk jasa promosi yang mereka lakukan. Namun, Ruddy menegaskan kali ini sifatnya demi gugur kewajiban.

“Mohon maaf, nantinya klub tidak bisa memberikan uang bensin buat mereka. Sebab, uang sponsor yang sudah masuk ke klub ya sudah dipakai untuk membayar gaji mereka selama ini, bahkan ketika tidak ada kompetisi yang berggulir,” imbuhnya.

Komitmen kepada Sponsor Jadi Alasan Liga 1 2020 Harus Dilanjutkan

Ruddy Widodo menegaskan, klub-klub Liga 1 2020 yang selama ini hidup dari uang sponsorship, termasuk Arema, wajar meminta Liga 1 2020 dilanjutkan. Sebab, itu merupakan salah satu bagian dari komitmen mereka terhadap sponsor.

“Memang berat, makanya bukannya sombong atau apa. Klub-klub yang hidup dari uang sponsor, seperti Arema, Persib, Persija, Persebaya, pasti minta kompetisi terus. Sebab, ini lebih ringan. Kalau kompetisi harus dihentikan, maka ada tanggung jawab besar juga kepada sponsor klub,” pungkas pria asal Madiun ini.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya