Kartu Merah Jonathan Bauman Dapat Pembelaan Mario Gomez

- Advertisement -

Kartu merah didapatkan gelandang Arema, Jonathan Bauman dalam laga semifinal Piala Gubernur Jatim (Jawa Timur) 2020 melawan Persebaya Surabaya, Selasa (18/2/2020) sore. Ada pembelaan dari pelatih Arema, Mario Gomez usai laga yang digelar di Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar tersebut.

Saat Arema unggul 1-0, pada menit 17 Bauman mendapatkan kartu merah usai melanggar keras Arif Satria. Setelah itu, permainan berbalik, Persebaya mencetak empat gol, sedangkan Arema cuma bisa menambah satu gol sehingga kalah 2-4.

Gomez mengaku sudah bicara dengan Bauman usai pertandingan. Menurutnya, pemain asal Argentina itu sudah sepenuhnya menyadari kekhilafannya yang secara tidak langsung merugikan timnya.

“Bauman sudah menyadari jika tindakannya itu merupakan sebuah kesalahan. Normal jika ada pemain yang salah berpikir satu detik saja. Itu tidak masalah, tapi lain kali saya sarankan pemain lain tidak melakukan hal-hal di luar teknis,” kata Gomez.

Mario Gomez Juga Komentari Hujan Kartu

Mario Gomez juga mengomentari hujan kartu yang diberikan wasit Fariq Hitaba dalam laga Persebaya vs Arema itu. Pada laga tersebut, setidaknya ada lima pemain Arema digajnjar kartu kuning, satu kartu merah, dan lima pemain Persebaya diganjar kartu kuning plus satu kartu merah.

Selain kartu merah untuk Jonathan Bauman, pemain Arema yang terkena kartu kuning adalah Dave Mustaine, Vikrian Akbar, Johan Farizi, Kushedya Hari Yudo, dan Oh In-kyun. Sementara pemain Persebaya yang dihadiahi kartu kuning adalah Nasir, Muhammad Hidayat, Arif Satria, Rizky Ridho, dan Aburizal Maulana (dua kartu kuning dan satu kartu merah).

“Pemain kami mendapatkan kartu kuning saya pikir wajar, karena itu kosekuensi dari agresivitas permainan Arema. Saya pikir anak-anak tahu konsekuensinya seperti apa. Kalau kartu merah, itu murni karena kekhilafan pemain, tidak mencerminkan gaya permainan Arema,” imbuhnya.

Akan Berlatih Pressing dengan Cara Lebih Baik Lagi

Selain itu, Mario Gomez menyebut, jika banyaknya kartu merah itu merupakan efek dari pressing ketat yang diterapkan para pemain Arema saat menghadapi Persebaya. Setelah ini, pelatih asal Argentina itu akan melatih anak asuhnya pressing dengan cara yang lebih baik lagi.

“Normal ketika Arema memainkan pressing ketat, pasti akan ada banyak pelanggaran yang terjadi, apalagi kondisi pemain tidak 100 persen, hal itu akan mudah muncul. Kami akan berlatih lagi dengan lebih baik. Saya harap pressing bisa berjalan normal, sehingga kartu kuning akan lebih sedikit,” pungkas eks pelatih Borneo FC itu.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya