Keberadaan Mantan Top Skor Era Galatama Harusnya Memotivasi Penyerang-penyerang Arema

- Advertisement -

Ada banyak cara yang dilakukan pelatih I Putu Gede untuk memotivasi penyerang Arema agar bisa mencetak gol. Salah satunya yang membantu adalah keberadaan mantan top skor era Galatama, Singgih Pitono di staf kepelatihan Arema.

Ya, Singgih pernah dua kali menjadi top skor Galatama 1990-1992 dengan 21 gol dan Galatama 1992-1993 dengan 16 gol (sekaligus membawa Arema juara kompetisi). Sejak beberapa tahun terakhir, pria asal Tulungagung itu menjabat sebagai Asisten Pelatih Arema.

Putu menilai, seharusnya para pemain Arema, khususnya lini depan termotivasi dengan pencapaian Singgih di masa lampau tersebut. Namun, sejauh ini, Arema baru bisa mencetak 23 gol dari 24 laga, paling sedikit di antara kontestan lainnya.

“Tim sekelas Arema, di tim kepelatihan ada sosok Top Skor Galatama, tentu ada potensi untuk menularkan ilmunya kepada pemain. Itu kita lakukan secara kontinyu kepada para striker Arema,” kata Putu.

Hasil Memotivasi Penyerang-penyerang Arema Tidak Bisa Instan

Putu menyadari, apa yang dilakukan tim pelatih Arema tidak bisa mendapatkan hasil yang instan. Karenanya, pelatih berusia 49 tahun itu meminta semua pihak untuk bersabar menanti hasilnya.

“Kita juga tidak bsa instan, tapi ini tantangan. Apalagi jarak laga, kompetisi, dan faktor jumlah amunisi tim. Kita kehilangan Adam Alis, Hanis Saghara, Irsyad Maulana di lini serang. Cuma bisa memanfaatkan yang ada,” imbuhnya.

“Di striker ada Dedik, Abel, Rafli. Di winger ada Tito, Ilham, Dendi. Ini tantangan bagi kita untuk meningkatkan lini serang. Tentu butuh proses. Saya yakin kalau kita lakukan di latihan, karena Coach Singgih punya potensi di situ, khusus untuk para penyerang.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya