Keluarga Ridwan Tawainella Jadi Pengungsi Korban Gempa Maluku

- Advertisement -

Keluarga Ridwan Tawainella turut menjadi korban gempa yang melanda Kepualuan Maluku pada akhir September 2019 lalu. Pemain Arema itu menuturkan, keluarganya hingga saat ini masih mengungsi di pengungsian bersama korban lainnya.

Pemain 24 tahun itu mengaku sempat panik ketika gempa bermagnitudo 6,5 tersebut melanda kampung halamannya di Tulehu, Maluku Tengah. Ridwan yang sedang di Malang mendapat kabar jika keluarganya turut menjadi korban gempa setelah ditelepon oleh salah seorang sanak famili di sana.

Menurutnya, kampung halamannya di Tulehu terkena dampak langsung, yang membuat dinding rumahnya mengalami retak-retak. Kendati tak parah, seluruh keluarga Ridwan pergi ke pengungsian untuk menyelamatkan diri.

“Karena letak rumah kami ada di dekat pantai, mereka khawatir terjadi tsunami. Makanya, mereka memilih mengungsi ke gunung terdekat. Apalagi sampai saat ini masih ada gempa-gempa susulan. Mereka belum tahu kapan akan kembali ke rumah, masih menunggu informasi dari pihak BMKG,” ungkap Ridwan.

Mencoba Tidak Terpengaruh

Diakui atau tidak, gempa yang melanda kampung halamannya di Maluku ini mengganggu kondisi psikologis Ridwan Tawainella. Namun, pemilik jersey bernomor punggung 16 itu mencoba tak terpengaruh.

Ridwan terus memantau perkembangan kondisi keluarganya di Tulehu melalui telepon. Beruntung, jaringan komunikasi di Maluku masih bisa dipergunakan, meski menurut eks pemain PSM Makassar itu sempat terputus di hari pertama saat terjadi gempa.

“Pastinya adanya gempa ini berpengaruh secara psikologis, tapi saya ingin tetap profesional, bagaimana pun di sepak bola ini adalah pekerjaan saya,” tandasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya