Kenapa Yang Jadi Saksi Kanjuruhan Disaster 2 Cuma Korban Yang Patah Tulang Saja?

- Advertisement -

Anggota Tim Hukum Aremania, Anjar Nawan Yusky mempertanyakan kepada tim penyidik Polri mengenai saksi Kanjuruhan Disaster 2 yang masuk dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP). Yang membuatnya bertanya-tanya, kenapa yang dijadikan saksi cuma korban yang luka patah tulang saja.

Anjar menyebut, di antara saksi korban yang di-BAP oleh tim penyidik, mayoritas adalah korban luka patah tulang. Tak ada korban luka yang mengalami masalah pada mata misalnya yang dijadikan saksi.

“Autopsi baru berjalan satu korban, harusnya lebih banyak yang bisa disampling. Korban luka juga,” kata Anjar.

“Apalagi penetapan saksi tak maksimal. Mereka saksi yang di-BAP merupakan korban luka patah tulang, kenapa cuma luka patah tulang? Kan yang luka tidak hanya patah tulang.”

Penetapan Saksi Kanjuruhan Disaster 2 yang Tak Maksimal Menimbulkan Kecurigaan

Anjar menyebut penetapan saksi untuk kasus ini belum maksimal. Menurutnya hal ini tentu menimbulkan kecurigaan di kalangan Aremania.

“Korban luka kan banyak, bermacam-macam lukanya. Kan tidak cuma luka patah tulang, ada yang mata merah, merasakan sesak napas, kulit terbakar, dan lain-lain,” imbuhnya.

“Jangan-jangan ini dikesankan tembakan gas air mata mengakibatkan kepanikan, lalu penonton lari-lari, terjatuh, dan terinjak-injak.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya