Kisah Kuncoro yang Putrinya Ada di Tribune Ekonomi Saat Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Asisten Pelatih Arema, Kuncoro tak hanya mengalami sendiri Kanjuruhan Disaster 2. Bahkan, kepanikan sempat melandanya gara-gara putrinya ada di tribune ekonomi saat kejadian tersebut.

Tragedi itu terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam. 132 nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka karena epanikan luar biasa setelah adanya tembakan gas air mata ke arah tribune.

Saat insiden itu terjadi, Kuncoro turut membantu mengevakuasi korban-korban yang berjatuhan dari arah lapangan ke dalam ruang ganti pemain. Dalam kepanikannya, pelatih asal Gondanglegi, Kabupaten Malang itu berusaha mencari putrinya yang bernama Iftitah yang berpamitan nonton ke stadion kala itu.

Pelatih berusia 49 tahun itu mencoba mengecek satu persatu korban meninggal dengan membuka penutup pada mukanya. Kekhawatirannya membuncah karena sebelum pertandingan Iftitah berpamitan mau nonton Arema di tribune ekonomi.

“Saya sempat menghubungi orang-orang di rumah tapi sulit karena tidak ada sinyal. Tapi, alhamdulillah ternyata dia sudah diajak pulang duluan sama saudara sebelum pertandingan selesai,” kata Kuncoro.

Menurutnya, Iftitah memang kerap nonton pertandingan kandang Arema di tribune ekonomi bersama keluarga atau teman. Kuncoro bersyukur ternyata putrinya selamat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut.

“Anak saya usianya 16 tahun, memang biasa nonton di ekonomi. Tapi syukurnya, waktu itu kebetulan dia nonton di VIP sama saudara. Yang bikin saya cemas saya pikir dia di ekonomi di mana banyak jatuh korban jiwa,” imbuhnya.

Pasca Kanjuruhan Disater 2, Kuncoro Beri Pengertian Kepada Putrinya

Kuncoro mengaku tak bisa melarang Iftitah untuk berhenti nonton Arema bertanding di stadion. Hanya saja, pasca Kanjuruhan Disaster 2 ini, putrinya akan lebih diberikan pengertian perihal keamanan di tribune.

“Kalau saya pribadi masih trauma, tapi kita lihat ke depannya, mungkin saja ada pembenahan sitem pengamanan untuk suporter. Dari kkejadian ini mungkin akan lebih introspeksi, jangan sampai ini terulang lagi,” sambung eks pemain Arema era Galatama itu.

“Kalau saya, tergantung anaknya saja. Sebab, namanya anak kadung suka Arema, kalau dilarang malah tambah bahaya. Mungkin, akan saya kasih pengertian saja, mungkin kalau partai-partai derby dengan tensi tinggi jangan nonton. Lawan Persebaya ini kemarin sebenarnya sempat saya larang.”

Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya