Komnas HAM: Aremania Masuk ke Lapangan Bukan untuk Menyerang Pemain

- Advertisement -

 

Aremania masuk ke lapangan bukan untuk menyerang pemain Arema maupun Persebaya Surabaya dalam Kanjuruhan Disaster 2. Hal itu merupakan salah satu temuan fakta dalam hasil investigasi Komnas HAM (Hak Asasi Manusia).

Seperti diketahui, tragedi ini terjadi usai laga Arema vs Persebaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Tragedi tersebut diklaim terjadi karena dipicu masuknya Aremania ke lapangan untuk menyerang pemain.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam membantah hal itu berdasarkan temuan pihaknya. Sejak Senin (3/10/2022), pihaknya sudah mewawancarai kelompok-kelompok Aremania, keluarga korban, dan mendatangi stadion langsung.

“Kalau ada yang bilang ekskalasi itu timbul gara-gara suporter pada terangsang semua, lalu ekskalasi meningkat, setelah itu dimulai dengan yang berada di luar dan sebagainya, sampai sore ini kami menangkapnya beda. Kami mendapatkan berbagai informasi tidak begitu kejadiannya,” kata Anam.

Menurutnya, kejadian yang sebenarnya ada konstrin waktu kurang lebih 15-20 menit pasca-peluit wasit mengakhiri laga. Suasana saat itu masih terkendali, walaupun banyak suporter yang masuk ke lapangan hijau.

“Kalau itu ada yang mengatakan mau menyerang para pemain faktanya tidak. Kami bertemu dengan para pemain Arema yang terakhir meninggalkan lapangan dan Aremania yang masuk ke lapangan. Pemain bilang tidak ada kekerasan terhadap mereka,” imbuhnya.

Aremania Masuk ke Lapangan Dalam Situasi Terkendali, Komnas HAM Pertanyakan Penggunaan Gas Air Mata

Dengan situasi yang terkendali, Anam mempertanyakan mempertanyakan penggunaan gas air mata oleh pihak pengamanan untuk menghalau Aremania. Komnas HAM menyesalkan adanya tembakan gas air mata ke arah tribun itu.

“Pertanyaannya, ketika suasana terkendali, apakah diperlukan gas air mata yang membuat semua panik? Seharusnya kalau tata kelola keamanan baik, tidak akan terjadi peristiwa yang memilukan ini,” sambungnya.

Anam menambahkan, pihak terkait seharusnya meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Ditegaskannya, tidak ada upaya dari Aremania yang masuk ke lapangan untuk melukai siapapun.

“Masyarakat Malang, bangsa dan negara Indonesia, penting untuk meluruskan. Jangan bilang gara-gara suporter merangsak mengancam pemain, tidak begitu. Pemain tidak ada yang terluka, tidak ada caci maki, Aremania bilangnya hanya ingin memberikan semangat terhadap para pemain,” tambahnya.

“Itu namanya satu jiwa, jangan menyerah, ayo bangkit lagi. Pemain Arema ngomong begitu, teman-teman suporter yang masuk ke lapangan juga ngomong begitu. Itu yang kami dapatkan.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya