PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan Liga 1 2022-2023 tanpa degradasi. Namun, Pelatih I Putu Gede menegaskan keputusan itu tak akan memengaruhi sikap pemain Arema di lapangan.
Putu tak setuju hasil buruk Arema yang tak pernah menang di lima laga sebelum mengalahkan RANS Nusantara FC merupakan dampak tidak adanya degradasi. Menurutnya, hal itu lebih ke faktor nonteknis seperti masalah internal dan eksternal Arema saja.
Yang dilihatnya, termasuk di laga lawan RANS, justru pemain tampil ngotot ingin menang. Putu meyakini pemain juga tak peduli ada degradasi atau tidak.
“Kompetisi tanpa degradasi saya lihat gak ada pengaruhnya, gak melemahkan kita, gak turun semangat kita,” kata Putu.
Alasan Pemain Arema Tetap Fight Meski Liga 1 2022-2023 Tanpa Degradasi
Putu melihat pemainnya tetap tampil fight dalam setiap pertandingan karena ada alasan khusus. Alasan itu menurutnya berhubungan dengan nilai tawar pemain itu sendiri.
Pelatih berusia 49 tahun itu paham betul pemain pasti ingin nilai kontrak lebih baik musim depan, sehingga musim ini harus tampil lebih baik. Putu tahu betul lantaran mengalaminya sendiri saat masih aktif bermain.
“Di situ ada harga pemain, apalagi menyangkut suporter, keluarga, pekerjaan. Itu membuat mereka tetap berpikir kompetisi ini ada drgradasi, semangatnya kelihatan. Saya pun begitu, penuh tanggung jawab,” imbuh mantan pelatih Perseru Serui itu.
Bukan Cuma Arema yang Menganggap Liga 1 2022-2023 Tetap Ada Degradasi
Putu Gede menambahkan, tak hanya Arema yang berpikir Liga 1 2022-2023 ini tetap dijalankan dengan degradasi. Sebab, semangat yang sama juga dilihatnya di pertandingan tim-tim lain.
“Saya lihat di pertandingan lain juga demikian. Sebab, di situ ada bonus, peningkatan prestasi mereka untuk musim depan. Jadi tangungjawabnya masih sama, gak ada pengaruhnya ada degradasi apa gak,” tegasnya.