Main di Luar Kandang Jadi Tantangan Arema di Liga 1 2021-2022

- Advertisement -

Pelatih Arema, Eduardo Almeida tak mempermasalahkan Liga 1 2021-2022 digelar dengan sistem bubble to bubble yang memaksa tiap tim tak bisa main di kandangnya sendiri. Menurutnya, main di luar kandang jadi tantangan Arema.

Almeida coba melihat pencapaian Arema di Liga 1 2019, kompetisi yang dijalani secara penuh karena Liga 1 2020 bubar di tengah jalan. Menurutnya, saat itu Arema banyak mendulang poin penuh dari laga kandang.

Salah satu faktor penting menurut Almeida adalah dukungan penuh Aremania di tribune stadion. Menurutnya, selain 11 pemain di lapangan, Arema dikenal punya pemain tambahan yang disebut pemain ke-12, yakni Aremania.

“Mereka bertugas memberkan tekanan pada tim lawan. Tim lain respek, karena siapa pun yang datang ke Stadion Kanjuruhan akan merasa ketakutan, sebaliknya pemain Arema punya semangat lebih. Makanya mending main di kandang,” kata Almeida.

Alasan Main di Luar Kandang Jadi Tantangan Arema di Liga 1 2021-2022

Beda cerita ketika Liga 1 2021-2022 digelar di luar kandang masing-masing, Eduardo Almeida tidak bisa merasakan magis Aremania tersebut. Ini yang disebut pelatih asal Portugal itu sebagai sebuah tantangan.

Setidaknya hal itu sudah dibuktikan saat mereka dua kali menjalani laga uji coba di Yogyakarta dan Solo yang berakhir tanpa kemenangan. Dalam laga tanpa penonton Arema dikalahkan PSIM Yogyakarta 1-0, dan ditahan imbang Persis Solo 0-0.

“Ketika main di luar kandang, suasananya beda, tidak ada lagi pemain ke-12, pemain harus tampil dengan usaha lebih untuk memenuhi target. Pemain tim lawan bisa fokus pada 11 pemain Arema di lapangan, karena tidak ada pemain ke-12, musim ini mereka tidak boleh masuk stadion,” imbuhnya.

Mau Tak Mau Harus Menerima Kenyataan

Eduardo Almeida mau tak mau Arema harus menerima kenyataan kehilangan pemain ke-12 saat bertanding di laga tanpa penonton. Namun ditegaskannya, ini jangan sampai menjadikan alasan bagi para penggawa Singo Edan untuk tidak bekerja keras penuh motivasi.

“Main di laga tanpa penonton mungkin agak lebih sulit bagi Arema, karena sangat menguntungkan jika main di bawah dukungan banyak Aremania. Saat ini kita harus respek dan menerima kenyataan suporter belum bisa datang ke stadion. Tapi, pemain harus tetap bersemangat untuk menang,” pungkas pelatih berusia 43 tahun ini.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya