Meski ada satu dua tim yang mencoba menggodanya, Makan Konate mengaku betah di Arema. Gelandang asal Mali itu bahkan melihat masa depannya cerah bersama skuad Singo Edan.
Konate datang ke Arema saat tim ini berusaha bangkit dari zona degradasi pada paruh musim Liga 1 2018 lalu. Karena penampilannya yang memuaskan dan membawa Arema finish di peringkat keenam, pada akhir musim, kontraknya kemudian diperpanjang dua tahun hingga akhir 2020.
Pada musim keduanya ini, penampilan Konate juga makin moncer. Arema pun sejauh ini dibawanya berada di peringkat kelima klasemen sementara Liga 1 2019.
“Saya datang ke Arema, Alhamdulillah bisa mencetak 13 gol musim lalu, ini rezeki dari Tuhan. Sekarang saya sudah mencetak 15 gol dan sembilan assist. Liga belum selesai, saya yakin bisa mencetak lebih banyak gol dan bawa Arema ke puncak klasemen,” kata Konate.
Betah di Tinggal Malang
Makan Konate mengaku betah di Arema karena juga betah tinggal di Malang. Menurutnya, fanatisme suporter di Indonesia, khususnya Aremania, turut andil membuatnya betah tak ingin pindah ke klub lain.
Mantan pemain Persib Bandung ini kerap menghabiskan waktu luang untuk jalan-jalan bersama istrinya di Malang. Mereka biasanya ke mall untuk belanja dan makan di restoran.
“Saya betah tinggal di Malang karena suasana bagus, suporter ramah, wartawan juga, semuanya. Saya juga suka makan bakso, makanan khas Malang. Tapi saya paling suka masakan istri saya, African food,” imbuh pemilik jersey bernomor 10 itu.
Prioritaskan Arema
Makan Konate membenarkan memang ada satu-dua klub yang mencoba menggodanya untuk meninggalkan Arema. Bahkan, bukan cuma klub besar di Indonesia, godaan itu juga datang dari klub di Malaysia.
“Tapi kontrak saya di Arema masih belum selesai, saya prioritas masih bertahan di Arema. Saya tidak ada masalah dengan manajemen, dengan tim, atau dengan suporter, saya betah di sini. Alhamdulillah, terimakasih banyak Tuhan beri saya rezeki, dan kesehatan, dari mulai pertama sampai sekarang dapat hasil baik, dan prestasi bagus,” tegasnya.