Masih Optimistis Gaya Malangan Khas Arema Bisa Kembali

- Advertisement -

I Putu Gede masih optimistis gaya Malangan khas Arema bisa kembali ditampilkan anak asuhnya. Pelatih Arema itu mencoba mengembalikannya dalam program latihan yang diterapkannya di Liga 1 2022-2023.

Menurutnya yang pernah menjadi pemain Arema di era 2004-2006, gaya Malangan itu sederhana saja. Pemain cukup menunjukkan permainan yang ngotot, tak pantang menyerah, tak mau kalah, ngeyel, dan keras di lapangan.

Sikap tersebut tak hanya harus ditunjukkan pemain Arema di lapangan. Di luar lapangan pun mereka diminta bergaul dengan sikap yang Malangan sekali.

“Itu sikap pemain di lapangan. Tentunya, sikap seperti itu gak bisa datang tiba-tiba, tapi terbentuk di luar lapangan. Bagiaman sikap kita bergaul dengan pemain lain, bagaimana candaannya, hubungan dengan pemain satu tim. Pasti nanti terbawa ke lapangan. Soliditasnya kuat, iramanya akan mengikuti,” kata Putu.

Akui Gaya Malangan Khas Arema Agak Menghilang

Putu setuju kalau ada yang berpendapat gaya Malangan di Arema dalam beberapa musim terakhir pelan-pelan menghilang. Diakuinya, ada banyak faktor yang menyebabkannya, khususnya musim ini.

“Beberapa musim ini memang agak hilang, saya juga merasakannya. Salah satunya mungkin karena waktu itu kompetisi berhenti saat pandemi Covid-19, mungkin memengaruhi juga. Lalu grassroot di Malang yang juga mulai sudah sedikit mengubah gaya tersebut,” imbuhnya.

“Tapi, saya pikir di Arema ini masih bisa kita ikuti, karena filosofi Arema gak bisa hilang, ciri khasnya tidak bisa berubah. Makanya tiap pelatih yang datang harus tahu dan mengikuti filosofi ini. Ini gak bisa dibawa ke tim lainnya>”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya