Pelatih Arema di Liga 1 2021 Ditantang dengan Klausul Kontrak Khusus

- Advertisement -

Pelatih Arema di Liga 1 2021 nanti ditantang dengan klausul kontrak khusus. Klausul itu sudah disiapkan manajemen demi target prestasi yang sudah dicanangkan musim ini.

Saat ini calon pelatih kepala Arema sudah mengerucut pada sesosok pelatih asing yang pernah melatih klub di Indonesia. Namun, manajemen Arema sama sekali belum mengakui jika sosok itu adalah Alfredo Vera yang musim lalu melatih Persiba Balikpapan di Liga 2 2020.

General Manager Arema, Ruddy Widodo mengaku belum ngobrol langsung dengan si pelatih, melainkan lewat agennya. Namun, segala rencana Arema musim ini sudah diceritakannya, termasuk klausul kontrak khusus yang disiapkan.

“Kami sengaja memasukkan klausul khusus dalam kontrak pelatih kepala. Jujur ini kami meniru Bali United. Ada klausul begini, kalau Arema tidak mampu menang minimal dalam tiga pertandingan kandang secara beruntun, maka pelatih kepala otomatis out, tanpa menunggu didemo suporter atau dievaluasi direksi klub,” kata Ruddy.

Alasan Pelatih Arema di Liga 1 2021 Ditantang dengan Klausul Kontrak Khusus

Ruddy Widodo mengungkapkan alasan pihaknya menantang pelatih kepala Arema nanti dengan klausul kontrak khusus tersebut. Menurutnya, klausul itu sekaligus sebagai pelecut semangat bagi si pelatih.

Siapa pun itu, pelatih Arema nanti bakal bekerja dengan target prestasi. Maka, menurut manajer berkaca mata itu harus ada semacam hukuman jika ternyata gagal membawa Arema berprestasi.

“Kalau kinerjanya bagus, kami tidak menutup mata, pasti reward-nya bagus. Saya tawarkan jika kinerjanya tidak bagus, maka harus ada punishment. Ini Arema, kalau tidak berprestasi, manajemen juga yang dimaki suporter. Kami tak perlu banyak omong, langsung saja, konsekuensinya klausul itu aktif jika tidak sesuai ekspektasi,” imbuhnya.

Jika Pelatih Menolak Klausul Kontrak Khusus Tersebut

Ruddy Widodo menegaskan, jika si pelatih menolak dengan klausul kontrak khusus yang diajukan manajemen Arema, maka ada konsekuensinya. Yang terburuk, kesepakatan kontrak secara lisan dengan si calon pelatih bisa dibatalkan sepihak karena belum teken.

“Ini demi kebaikan semua, biar sama-sama enak. Dia harusnya merasa ada pelecut semangat, motivasi dan tantangan. Kalau dia tidak mau ya kami bisa cari pelatih kepala lainnya, tapi saya yakin dia mau, toh dia masih tetap dapat pesangon kalau out gara-gara klausul kontrak khusus itu,” pungkas pria asal Madiun itu.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya