Feby Eka akui kadung nyaman di Arema selama bergabung delapan bulan terakhir. Padahal, masa kontrak peminjaman Arema kepada Persija Jakarta kabarnya bakal berakhir per 1 November mendatang.
Bersama Mifathul Ikhsan, Feby datang ke Arema pada akhir Februari 2020 lalu sebagai pemain pinjaman. Jika Ikhsan datang dari Borneo FC, Feby dipinjam manajemen Arema dari Persija dengan durasi kontrak selama satu musim.
Karena awalnya Liga 1 2020 berakhir pada November, maka mau tak mau durasi kontrak peminjaman kedua pemain bakal berakhir di bulan 11 ini. Beda dengan Ikhsan yang memilih menyerahkan keputusan pada manajemen Arema dan Borneo, Feby sudah mengambil sikap ingin bertahan di Malang.
“Sebenarnya saya belum tahu mengenai kelanjutan kontrak di Arema seperti apa, tapi saya sudah kadung nyaman di sini, inginnya tetap bertahan,” ungkap Feby kepada WEAREMANIA.
Alasan Feby Eka Akui Kadung Nyaman di Arema
Feby Eka masih menyisakan kontrak berdurasi satu tahun lagi di Persija Jakarta. Namun, ada alasan khusus yang membuatnya memilih bertahan di Arema.
Pemain asal Mojokerto ini menyinggung tentang nama etnis tertentu sebagai asal usulnya dilahirkan. Itulah yang diakui mantan pemain Timnas Indonesia U-19 itu sebagai alasan utama yang membuatnya nyaman.
“Yang pertama, saya orang Jawa, jadi enak ngobrol dan guyon sesama orang Jawa di Arema. Pokoknya enak sekali, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” imbuhnya.
Alasan Lain Feby Eka Memilih Bertahan di Arema
Di luar alasan kenyamanan itu, Feby Eka ternyata menyimpan alasan lain mengapa memilih bertahan di Arema ketimbang kembali ke Persija Jakarta. Alasan itu yang membuatnya berharap Arema memperpanjang durasi masa peminjamannya.
“Selain nyaman, saya memilih bertahan juga biar dekat dengan keluaga. Lebih dekat dengan ibu (yang sedang sakit). InsyaAllah kondisinya membaik, mohon doanya saja,” tegas pemain berusia 21 tahun itu.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.