Penalti Jadi Kambing Hitam Kekalahan Persikabo 1973 Dari Arema

- Advertisement -

Penalti jadi kambing hitam kekalahan Persikabo 1973 dari Arema dengan skor 1-3 di Liga 1 2022-2023 Pekan 31, Minggu (19/3/2023) sore. Setidaknya, hal itu yang disampaikan sang pelatih, Aidil Sharin Sahak.

Tampil sebagai tim tamu di Stadion PTIK, Jakata, sejatinya Persikabo mampu mencuri gol lebih dulu di babak pertama. Namun, pada babak kedua, Arema membalas tiga gol lewat Dedik Setiawan, Rizky Dwi (penalti), dan Gian Zola.

Aidil terus terang mempertanyakan penalti yang diberikan wasit Wawan Rafiko pada menit 87. Bek Persikabo, Didik Wahyu dinilai menjatuhkan penyerang Arema, Dedik Setiawan di kotak terlarang.

“Saya gak tahu bagaimana wasit melihat, wasit di luar, wasit di dalam, semua melihat. Kalau itu penalti saya secara profesional gak masalah kalau itu penalti,” kata Aidil dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.

“Tapi, kalau itu bukan penalti, tentu gak bagus untuk liga ini, karena keputusan yang salah dalam menghukum satu tim. Kasihan pemain saya yang sudah berusaha dan berjuang sampai menit 87.”

Sudah Berusaha yang Terbaik Sebelum Kekalahan Persikabo 1973 Dari Arema

Aidil tetap mengapresiasi kerja keras para pemain Persikabo 1973 terlepas dari hasil kekalahan dari Arema ini. Menurut pelatih asal Singapura itu, mereka sudah berusaha melakukan yang terbaik.

Pada babak pertama, menurunya Persikabo bisa mengontrol permainan dengan bagus, bahkan bisa mencuri satu gol. Tahu cuacanya panas karena bermain jam 3 sore, mereka sadar tak bisa melakukan pressing terus-menerus.

“Lalu, pada babak kedua, permainan menjadi terbuka. Kita tahu Arema akan datang menyerang, karena mereka tertinggal satu gol. Kita bermain dengan baik sampai akhirnya ada keputusan penalti di menit 87,” imbuh pelatih berusia 45 tahun itu.

Bukan cuma di pertandingan ini saja, tapi lawan PSM Makassar misalnya. Kami punya videonya, tapi saya gak mau bicara lebih banyak soal ini.”

Persikabo 1973 Gagal Keluar Dari Tekanan

Terlepas dari faktor nonteknis itu, Aidil menyebut para pemain Persikabo 1973 gagal keluar dari tekanan skuad Arema di babak kedua. Itupun menjadi salah satu penyebab mereka akhirnya kecolongan tiga gol balasan.

“Biasa dalam sepak bola, kalau tim unggul 1-0, tekanan pasti ada. Arema sudah tertinggal satu gol, pasti mereka all out dalam menyerang, karena mereka mau cari gol. Selalu ada pressure kalau kita memimpin. Kita gak bisa mendapat gol kedua, tapi kita bertahan dengan baik sampai ada penalti itu,” jelasnya.

“Walaupun gimana, selamat kepada Arema, sudah meraih tiga poin, dan yang terpenting pemain saya sudah kasih yang terbaik kali ini.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya