Pertimbangan I Putu Gede Mau Menjadi Pelatih Arema

- Advertisement -

Balas budi menjadi salah satu pertimbangan I Putu Gede mau menerima tawaran menjadi pelatih Arema dalam lanjutan Liga 1 2022-2023. Pelatih asal Bali itu merasa namanya dibesarkan Arema dulu semasa menjadi pemain musim 2004-2006.

Biasanya, saat mendapat tawaran melatih, Putu selalu berkomunikasi dengan keluarganya sebelum mengambil keputusan. Dari pihak keluarga meminta Putu untuk pikir-pikir dulu.

Namun, panggilan jiwanya berkata lain, sehingga keputusan memilih menerima sodoran kontrak dari Arema diambilnya. Putu pun melakoni debut sukses membawa Arema menang 2-1 atas RANS Nusantara FC di Pekan 23 (8/2/2023).

“Seperti saat ada tawaran lain, keluarga saya bilang suruh pikir-pikir dulu, tapi hati saya bisara saya ini kan dibesarkan di Arema, kebetulan yang meminta juga Mas Wiebie (Andriyas, Manager Arema), dan Mas Iwan (Budianto, Direksi Arema),” kata Putu.

Situasi Arema Saat Ini Tak Menjadi Pertimbangan I Putu Gede

I Putu Gede mengaku tak melihat situasi Arema sat ini yang serba sulit pasca Tragedi Kanjuruhan. Artinya, pelatih berusia 49 tahun itu berusaha fokus dengan apa yang menjadi pekerjaannya sebagai pelatih saja.

“Saya menerima tawaran sebagai pelatih Arema, karena menganggap ini tantangan. Ini kan klub yang membesarkan saya. Kalau saya gak melihat situasi di tim, saya cuma punya keyakinan, apa yang kita inginkan bisa kita dapatkan,” imbuhnya.

“Kalau tidak saya ambil (tawaran melatih Arema), apalagi ini Arema, saya tidak akan mendapatkan pelajaran di sini, lalu kapan lagi? Saya tidak takut dengan tantangan yang dikasih kepada saya. Saya yakin tidak ada yang tidak membantu saya di sini. Saya yakin kita bisa.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya