Perubahan Taktikal Arema Justru Berujung Kebobolan, Begini Pembelaan Gethuk

- Advertisement -

Pelatih Arema, Joko Susilo menyadari perubahan taktikal Arema justru beruung kebobolan hingga akhirnya kalah 1-3 dari Bali United di laga tunda Pekan 21 Liga 1 2022-2023, Senin (24/3/2023) malam. Namun, pelatih yang kerap dipanggil Gethuk itu menegaskan mau tak mau perubahan itu harus dilakukannya.

Arema memulai babak pertama dengan memasang skema tiga pemain belakang, yakni Joko Susilo, Sergio Silva, dan Bagas Adi. Sejak menit 30, Gethuk tiba-tiba mengganti Joko dengan Muhammad Rafli, sehingga tinggal duet Sergio-Bagas.

Tak disangka, setelah bermain lebih ofensif ini, gawang Arema justru kebobolan oleh gol Ilija Spasojevic. Gol itu yang menutup babak pertama untuk keunggulan Bali United 1-0.

Situasi yang serupa terjadi pada babak kedua ketika Renshi Yamaguchi dan Sergio Silva mengalami masalah cedera, sehingga terpaksa ditarik keluar dan perannya digantikan Ahmad Bustomi dan Ikhfanul Alam. Gol kedua dan ketiga Bali United pun bersarang ke gawang Arema oleh Privat Mbarga dan Yabes Roni, meski mampu dibalas satu gol Evan Dimas.

“Dengan kondisi pemain dan situasi yang ada, kami harus membuat taktik alternatif. Kami tadi main tiga di belakang, cukup kuat, tapi ada indikasi kami ditekan. Makanya kami berusaha keluar dari tekanan itu, kami ganti, kembali ke 4-3-3,” kata Gethuk dalam sesi jumpa pers usai laga.

Perubahan Taktikal Arema Menghasilkan Banyak Peluang

Gethuk berkilah, perubahan taktikal yang membuat Arema lebih menyerang sejak masuknya Rafli menghasilkan banyak peluang. Namun, tak dipungkirinya, keputusan itu ada risikonya.

Dengan lebih ofensif, menurutnya akan meninggalkan celah di lini belakang Arema. Meski demikian, mau tak mau keputusan harus diambil pelatih asal Cepu ini.

“Kami sebenarnya ada banyak peluang (setelah masuknya Rafli), tapi memang risikonya di belakang. Kami tahu itu, apalagi pemain kami di belakang itu tidak sedang dalam kondisi 100 persen. Itu risiko yang harus kita ambil,” imbuhnya.

“Kalaupun kita tetap (pakai tiga bek), dengan hanya reaktif, menunggu lalu menyerang balik, tetap saja ada risikonya juga. Kalau kalah pasti dibilang, ‘kenapa tidak menyerang?’. Kondisi itu yang sangat kami perhitungkan.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya