Protokol Kesehatan Arema Mengadopsi Berbagai Sumber

- Advertisement -

Dokter Tim, dokter Nanang Tri Wahyudi buka suara terkait protokol kesehatan Arema yang disusunnya. Menurutnya, protokol itu disusunnya mengadopsi berbagai sumber, termasuk di Liga Jerman yang kompetisinya sudah dilanjutkan kembali.

Protokol kesehatan itu mengatur hal apa saja yang diperbolehkan dan dilarang dilakukan oleh penggawa Singo Edan. Dokter Nanang menamakannya Protokol Medis Internal Masa Pandemi.

Tim Medis Arema membuat aturan main untuk kedatangan pelatih, pemain dan offisial tim kembali ke Malang dari daerah masing-masing. Selain itu, keberangkatan tim ke lokasi latihan, saat melakoni sesi latihan, hingga pascalatihan pun diatur.

“Protokol kesehatan ini hasil modivikasi dari berbagai sumber, termasuk protokol kesehatan dari WHO, Pemerintah Indonesia, PSSI, IOC, dan lain-lain,” kata dokter Nanang.

Tujuan Dibuatnya Protokol Kesehatan Arema

Dokter Nanang menjelaskan tujuan dibuatnya protokol kesehatan itu tak lepas dari ancaman covid-19 yang bisa menulari siapa pun, tak terkecuali atlet sepak bola. Tujuannya jelas untuk memproteksi komponen tim di tengah era new normal yang sudah digalakkan.

Dalam menyusun protokol kesehatan itu, dokter Nanang dibantu staf tim medis. Sebut saja asisten dokter tim Syech Alvin Abdillan, dan fisioterapis tim David Setiawan dan Reta Arroyan.

“Protokol kesehatan ini disusun untuk mencegah penyebaran covid-19 di dalam tim kami. Dibuat yang sederhana agar mudah dipahami dan dijalankan. Bukan cuma tim, kami juga membuat protokol kesehatan untuk tim medis sendiri, kitman, drivier, dan bagian dapur di mes pemain,” pungkasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya