Rapid Test, Skuad Arema Jalani Metode yang Lebih Sensitif

- Advertisement -

Skuad Arema jalani metode yang lebih sensitif dalam rapid test yang digelar di Kandang Singa, sebutan untuk kantor klub, Jumat (17/7/2020). Hal itu disampaikan Ketua Pelaksana rapid test dari Satgas NU, dr. Syifa Mustika, Sp.PD-K.GEH.

Ada tim pelatih seperti Marcos Gonzalez, Kuncoro, Singgih Pitono, dan Felipe Americo. Sementara, para pemain yang tampak seperti Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Jayus Hariono, Dedik Setiawan, Johan Farizi, Titan Agung, Vikrian Akbar, Utam Rusdiyana, Andryas Francisco, Muhammad Rafli, Kartika Ajie, Kushedya Hari Yudho.

Para offisial tim seperti kitman dan tukang pijat turut mengikuti rapid test gelombang pertama yang digelar usai sholat Jumat ini. Selain itu, tampak pula para karyawan kantor Arema dan juga pegawai mes pemain.

“Siang ini kami dipercaya Arema untuk melakukan screening kesehatan, khususnya covid-19 kepada pelatih, pemain, dan offisial. Metode yang dipakai lebih sensitif dari biasanya. Yang ditusuk (diambil darahnya) bukan pembuluh darah kapiler, kali ini kami menggunakan darah (pembuluh) vena. Kami ambil darahnya, diproses untuk mendapatkan hasilnya, harapannya akurasi lebih bagus,” kata dr. Syifa.

Skuad Arema Jalani Sesi Tanya Jawab dengan Dokter

Dokter Syifa menyebutkan, pelatih, pemain dan offisial tim Arema menjalani pemeriksaan yang komprehensif. Bukan cuma pemeriksaan fisik seperti tensi darah, melainkan juga sesi tanya jawab dengan dokter ahli dalam screening rapid test covid-19 kali ini.

Menurutnya, pemeriksaan komprehensif itu dilakukan mengingat saat ini banyak pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak menunjukkan gejala terpapar. Karenanya, tracing melalui tanya jawab perlu dilakukan.

“Kalaupun nanti ada yang reaktif, kita bisa lihat dari hasil tanya jawab itu. Yang ditanyakan apa saja pengetahuan mereka (yang diperiksa) tentang covid-19, lalu pola hidup mereka sehari-hari. Misal pakai masker atau tidak, cuci tangan atau tidak, jaga jarak. Termasuk keluhan dalam aktivitas selama dua minggu terakhir,” imbuh dokter Poli Penyakit Dalam RS Lavallete itu.

Langkah Jika Ada Skuad Arema yang Hasil Rapid Testnya Reaktif

D menjelaskan, jika ada skuad Arema yang hasil rapid testnya reaktif, maka harus mengikuti prosedur yang ada. Menurutnya, langkah pertama yang dilakukan Satgas NU adalah mengembalikan keputusan kepada pihak klub.

“Intinya, selama ini kalau ada yang reaktif, kami akan langsung sampaikan kepada yang berwenang, dalam hal ini Arema. Kami kembalikan kepada klub, kami sebatas memberikan rekomendasi terkait protokol kesehatan yang berlaku,” sambungnya.

Ditambahkannya, rapid test ini merupakan langkah screening, bukan diagnosis. Jadi, di awal sebelum menjalani sesi latihan jelang lanjutan Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang, melakukan tes memang perlu dilakukan.

“Ini sebagai titik awal, kemudian selama dua minggu dari Arema harus melakukan edukasi agar tidak sampai ada kasus terpapar covid-19. Selama tidak melanggar protokol kesehatan, maka aman-aman saja, tidak perlu tiap mau latihan harus menjalani rapid test,” pungkas dokter berhijab itu.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya