Tahun 2020 di Mata General Manager Arema

- Advertisement -

Tahun 2020 di mata General Manager Arema, Ruddy Widodo terasa sangat suram. Bahkan, tahun ini menjadi titik nadir bagi sepak bola nasional.

Alasannya menyebut demikian karena kompetisi Liga 1 2020 cuma bisa diputar selama tiga pekan saja. Karena pandemi covid-19, kompetisi yang seharusnya menjadi panggung aksi bagi para pesepak bola harus tertunda, bahkan hingga Februari 2021.

Di saat kompetisi sepak bola di negara tetangga sudah diputar kembali, izin lanjutan Liga 1 2020 belum juga turun. Izin penyelenggaraan kompetisi itu masih bergantung di tangan kepolisian.

“Sepanjang saya menjadi pelaku di dunia sepak bola, tahun inilah yang menjadi terburuk. Bahkan, bisa dibilang tahun 2020 sebagai titik nadir sepak bola nasional,” kata Ruddy.

Tahun 2020 Lebih Buruk dari Tahun 2015

Ruddy Widodo mencoba membandingkan situasi dan kondisi sepak bola tahun ini dengan tahun 2015 saat Indonesia dibanned FIFA. Menurutnya, tahun 2015 masih lebih mendingan ketimbang tahun ini.

Meski kompetisi QNB League 2015 juga terkendala perizinan kepolisian, Arema masih bisa bernapas. Sepanjang tahun, Arema masih bisa melakoni sejumlah pertandingan uji coba maupun turnamen.

“Waktu itu, Arema sengaja tidak membubarkan tim. Kami bertahan dengan cara menerima tawaran laga uji coba away yang kami sebut ngamen. Bahkan, ada sejumlah turnamen yang digelar, dan Arema ikut. Sementara tahun ini, perizinan sulit karena di masa pandemi,” pungkasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya