TGIPF Kantongi Barang Bukti dan Kesaksian Aremania Korban Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) sudah mengantongi sejumlah barang bukti kasus Kanjuruhan Disaster 2. Mereka pun telah mendapatkan informasi kesaksian para korban selamat dari tragedi kemanusiaan tersebut.

Tragedi ini terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam. 130 nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka akibat kepanikan setelah ada tembakan gas air mata ke arah tibune Stadion Kanjuruhan.

TGIPF sempat menemui Tim Gabungan Aremania. yang bermarkas di kantor KNPI di Jalan Kawi, Kota Malang, Sabtu (8/10/2022) lalu. Tim bentukan Pemerintah RI ini diwakili oleh dua anggota TGIPF yaitu Anton Sanjoyo dan Akmal Marhali.

“Kepada TGIPF teman-teman Aremania ramai-ramai menyampaikan kesaksian mereka secara bergantian dari berbagai tribune, juga tuntutan kepada penyelenggara kompetisi,” kata Akmal dalam rilis yang diterima WEAREMANIA.

Menghimpun Kesaksian Aremania Korban Kanjuruhan Disaster 2

Setelah menghimpun berbagai kesaksian dari Tim Gabungan Aremania, anggota TGIPF Akmal Marhali didampingi salah salah seorang Aremania menemui beberapa korban dan saksi mata tragedi yang masih hidup.

“Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan, ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen,” imbuh pria yang juga Koordinator Save Our Soccer itu.

Saat menemui beberapa korban, Akmal mendengar kesaksian luka pada korban, mata korban mulai dari menghitam kemudian memerah. Selain itu, ada pula korban yang masih merasakan dada sesak.

“Rawat kontrol para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak, termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun yang luka ringan,” sambungnya.

Segera Menyusun Laporan

Beberapa hari berada di Malang, selain bertemu korban dan sakti mata, TGIPF sudah berhasil menemui semua unsur pengamanan sebagai bahan menyusun laporan. Mulai dari pihak kepolisian, Brimob, Panitia Pelaksana di lapangan, match steward, security officer, dan TNI.

“Selain itu, tim juga sempat melihat lokasi terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan. Khususnya beberapa pintu yang paling banyak menelan korban. Kami juga melihat berbagai rekaman CCTV,” sambung Akmal.

“Selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan juga sudah diterima oleh TGIPF yang akan jadikan sebagai barang bukti, dan kemudian diolah oleh tim.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya