Wajar Arema Disebut Membakar Banyak Uang

- Advertisement -

Di saat klub-klub tengah berhemat di tengah pandemi covid-19, Arema disebut membakar banyak uang. General Manager Arema, Ruddy Widodo menyebut apa yang dilakukannya itu wajar.

Meski lanjutan Liga 1 2020 ditunda selama sebulan ke depan, Arema menjadi satu-satunya klub yang aktif di bursa transfer pemain asing. Setelah mendatangkan pelatih asing anyar, yakni Carlos Oliveira, dua pemain asing, Caio Ruan dan Bruno Smith menjadi rekrutan.

Ruddy menyebut langkah-langkah itu diambil sebagai salah satu bentuk keseriusan direksi Arema menyambut lanjutan Liga 1 2020. Sebab, meski tanpa degradasi, mereka masih mengusung target tinggi.

“Memang harus serius, ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen kami, terutama kepada sponsor dan stakeholder, termasuk suporter. Kami ingin menunjukkan, ini lho Arema, dengan berbagai cara masih berupaya tetap eksis di tengah pandemi,” kata Ruddy.

Juga Membakar Banyak Uang Lewat Dana Operasional

Manajemen Arema tak hanya jor-joran menggelontorkan dana untuk mendatangkan pelatih dan pemain asing, tapi juga untuk dana operasional, utamanya untuk aktivitas latihan rutin. Ruddy Widodo mendukung keputusan tim untuk tidak meliburkan latihan.

Molornya lanjutan Liga 1 2020 selama sebulan praktis menambah pengeluaran operasional klub, termasuk untuk biaya sewa lapangan untuk latihan. Namun, Ruddy menegaskan sedang mengusahakan dananya.

“Mungkin kalau tim lain langsung meliburkan tim setelah mendengar Liga 1 ditunda, Arema tidak kan, kami masih lanjut latihan. Apalagi kami punya pelatih dan dua pemain asing baru, ini jadi pertimbangan untuk adaptasi mereka dengan tim,” pungkasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya