Alief Syafrizal Curhat Tantangan Menjadi Pelatih Arema Putri

- Advertisement -

Menjadi pelatih Arema Putri merupakan hal baru bagi Alief Syafrizal, yang sebelumnya memegang tim Akademi Arema. Bagi pria asal Gresik itu, keputusannya menerima tawaran dari manajemen Arema untuk memimpin tim Ongik Kodew di Liga 1 Putri 2019 adalah sebuah tantangan.

Melakukan persiapan mepet kurang dari sepekan sejak 30 September 2019, target lolos ke fase selanjutnya diletakkan di pundaknya oleh manajemen Arema. Berbekal pemusatan latihan menempa 24 pemain hasil seleksi cepat, Alief melewati Seri Pertama hingga Seri Keempat dengan mulus. Arema Putri dibawanya lolos ke Semifinal sebagai runner-up Grup B.

Sayang, target juara Liga 1 Putri 2019 yang kemudian dicanangkan belum mampu dipersembahkannya. Arema terjegal di babak Semifinal oleh Persib Putri. Mereka kalah 0-2 di leg pertama di Bandung, lalu hanya bermain imbang 0-0 di Malang.

“Menjadi pelatih Arema Putri itu tantangan tersendiri bagi saya. Sebelumnya saya lebih sering megang tim putra. Selain karena saya suka tantangan, saat pertama saya menerima tawaran ini, saya jujur ingin tahu bagaimana rasanya melatih tim putri,” kata Alief kepada WEAREMANIA.

Banyak Perbedaan dengan Melatih Tim Putra

Alief Syafrizal menyebutkan banyak perbedaan antara melatih tim putri dengan tim putra, salah satunya memperlakukan seorang pemain. Menurutnya, pemain Arema Putri tidak bisa diperlakukan sembarangan.

Ketika pemainnya mengalami masalah, memperlakukannya tidak bisa disamakan dengan pemain putra seperti umumnya. Harus ada perlakukan khusus, termasuk melibatkan dua asisten pelatih wanita yang mendampingi Alief di tim asuhannya.

“Makanya itu, saya juga merasa terbantu dengan aturan harus ada asisten pelatih wanita. Mereka yang saya andalkan untuk melakukan pendekatan personal kepada anak-anak. Mungkin mereka lebih nyaman sharing dengan pelatih wanita,” imbuh lulusan Universitas Negeri Malang (UM) itu.

Tetap Bangga Meski Belum Bisa Juara

Meski kecewa belum bisa memberikan gelar juara, menjadi pelatih Arema Putri di Liga 1 Putri 2019 saja sudah merupakan kebanggaan tersendiri bagi Alief Syafrizal. Harapannya, masih ada kesempatan di Liga 1 Putri musim depan.

“Saya tetap bangga bisa membawa Arema Putri sampai ke babak Semifinal. Saya apresiasi atas perjuangan seluruh pemain saya. Mohon maaf untuk Aremania tahun ini kami belum bisa juara,” tegasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya