Aremanita Ini Merasa Nyaman Bergoyang di Kandang Bali United

- Advertisement -

Dari tahun ke tahun, Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai kandang Bali United terus diperbaiki. Fasilitas untuk memuaskan suporter juga terus dibenahi dan ditambah. Tak heran kalau Gressi Lianda yang merupakan Aremanita pun mengaku nyaman bergoyang di sana untuk mendukung Arema berlaga.

Seperti diketahui, sebelum melakukan Initial Public Offering pada Juli 2019 lalu, Bali United membenahi segala lini bisnisnya. Salah satu upaya dengan membuka kran bisnis di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Mereka membuka Bali United Cafe dan Playland di area stadion dengan tujuan untuk menyenangkan hati suporternya, Semeton Dewata.

Tentu saja, fasilitas tersebut bisa dinikmati juga oleh suporter tim tamu seperti Aremania dan Aremanita. Harapannya, agar suporter tim tamu juga merasa nyaman berada di kandang Bali United, bukan cuma selama di tribun, tapi juga di area luar tribun.

“Kalau dulu masih belum nyaman, tidak ada toilet dan tribunnya masih jelek. Kalau sekarang sudah bagus, ada tribun berdirinya juga, kemajuan. Alhamdulillah, sekarang sudah nyaman,” kata Gressi kepada WEAREMANIA.

Tak Tertarik Nonton di Bali United Cafe

Gressi mengetahui jika Stadion Kapten I Wayan Dipta memiliki fasilitas Bali United Cafe yang menawarkan nonton pertandingan sambil bersantai menyantap makanan dan minuman. Namun, wanita asal Lowokwaru yang sudah lama merantau di Denpasar, Bali itu mengaku tidak tertarik.

Gressi memang belum pernah mencoba fasilitas nonton melalui kafe tersebut. Selain karena tiketnya yang lebih mahal daripada nonton dari tribun, Aremanita kelahiran Malang, 25 Februari 1995 ini punya alasan lain.

“Keinginan untuk nonton di kafe itu sepertinya belum ada untuk saat ini, saya lebih senang kumpul sama saudara-saudara sesama Aremania di tribun,” imbuh wanita yang bekerja sebagai salah satu karyawan swasta itu.

Saran untuk Panpel Bali United

Menurut Gressi, pengelolaan Stadion Kapten I Wayan Dipta sudah bagus. Hanya saja, yang perlu dibenahi adalah Panpelnya, terutama dalam distribusi tiket untuk suporter tim tamu, seperti Aremania misalnya.

“Aremania cuma dapat kuota 2000 tiket dari Panpel, kalau bisa ditambah lah. Mungkin ada solusi nonton bareng dengan layar lebar di luar stadion. Meskipun kecewa, dinikmati saja, anggap saja seperti liburan. Tapi, tahun depan semoga ada solusi lebih baik,” pungkas Aremanita yang tergabung dalam korwil Padang Sembilan ini.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya