Cara Aremania Rayakan HUT Arema ke-33, dari Corteo hingga Pesta Flare

- Advertisement -

Ada banyak cara Aremania rayakan HUT Arema ke-33, 11 Agustus mendatang. Salah satunya yang dipusatkan di Alun-alun Tugu, depan Balaikota Malang, Senin (10/8/2020) malam, jelang pergantian hari menuju hari H ulang tahun Arema.

Rencananya, perayaan deti-detik pergantian hari ini akan dibuka dengan aksi corteo dari sejumlah komunitas Aremania. Mereka akan berjalan kaki dari empat penjuru, yakni Jalan Majapahit, Jalan Kahuripan, Jalan Suropati, dan Jalan Kertanegara menuju bundaran Tugu pada pukul 11.30 WIB.

Lalu, mereka akan menjadi satu di depan Balaikota Malang untuk menggelar malam renungan jelang pergantian hari menuju 11 Agustus, hingga pesta flare tepat pukul 00.00 WIB dini hari sebagai simbol semangat yang tak pernah padam. Ada pesan dari salah seorang Aremania, Harie Pandiono, yang akan dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu Kabar Damai dipimpin Anto Baret.

Harie menjelaskan, acara itu sudah mendapatkan izin dari Polres Malang Kota, mulai pukul 11.30 sampai 01.00 WIB. Melalui acara ini harapannya bisa menyatukan seluruh Aremania, baik yang mendukung Arema FC di Liga 1 ataupun Arema Indonesia di Liga 3.

“Kami di sini membawa pesan-pesan moral, perdamaian, seduluran, dan spirit-spirit Arek Malang yang perlu kita bangkitkan kembali. Aremania yang mendukung Arema FC dan Arema Indonesia kita kumpul di depan Balaikota Malang untuk mengadakan malam renungan. Yang terpenting Aremania tetap satu jiwa, jangan gontok-gontokan, meskipun klubnya lebih dari satu,” kata Harie kepada WEAREMANIA.

“Saya akan memberikan wawasan dan spirit sepak bola, tentang aturan PSSI, bagaimana kalau kita melanggar, juga sanksi dan dampaknya. Sam Ot (sapaan akrab Anto Baret) akan menambahkan soal nasionalisme dan persatuan Indonesia, lalu menyanyikan Kabar Damai,” imbuhnya.

Cara Aremania Rayakan HUT Arema ke-33 Versi Anto Baret

Anto Baret menambahkan, acara ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga kerukunan dan perdamaian Aremania. Menurutnya, tak peduli berapa pun klub yang didukung, yang terpenting Aremania-nya tetap harus bersatu.

Pria yang akrab disapa Sam Ot itu menekankan, adanya Aremania karena ada Arema sebagai klub sepak bola. Namun, jangan sampai karena perbedan klub yang didukung menjadikan Aremania tercerai-berai.

“Minimal kami punya suatu niatan, ayo rukun, karena Tuhan senang melihat umat-Nya rukun. Apalagi kita satu kota, pasti banyak yang menangis kalau kita tidak bersatu. Makanya harus tetap satu semuanya. Perbedaan adalah rahmat dari Tuhan, tapi bagaimana kita mengelola perbedaan itu menjadi satu harmoni dalam kehidupan. Lalu, masih pantaskan benci dan dendam bersemayam di hati?” tegasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya