Aremania Wajib Waspadai Modus Copet di Stadion Kanjuruhan Ini

- Advertisement -

Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mengungkap salah satu modus copet di Stadion Kanjuruhan Malang. Modus itu diketahui dalam laga kandang Arema FC vs PS Sleman di pekan ke-20 Liga 1 2019, Selasa (24/9/2019) sore.

Haris menyebut, modus copet di Stadion Kanjuruhan yang bukan hal yang baru ini menimpa seorang penonton asal Mojokerto. Korban salah sasaran ini mengaku kehilangan dompet dan handphone usai dituduh sebagai BCS Sleman oleh salah seorang yang diduga komplotan copet di tribune.

Menurut Haris, modus ini kerap dilakukan komplotan copet, utamanya di laga-laga big match yang melibatkan klub rival Arema. Salah seorang komplotan copet akan meneriaki calon korban dengan tuduhan bahwa dia adalah suporter tim rival.

“Komplotan copet ini biasa membuat kericuhan, misal yang bermain PS Sleman ini, si korban akan diteriaki sebagai BCS Sleman. Tentu saja hal ini menarik perhatian Aremania lainnya, yang mudah terprovokasi akan langsung memukuli korban. Di situlah komplotan copet beraksi mengambil dompet atau handphone korban salah sasaran ini,” kata Haris.

Sudah Berupaya Mengatasinya

Haris ogah disebut lalai dalam mengantisipasi modus copet di Stadion Kanjuruhan ini. Sebab, menurutnya, sesuai dengan Standar Oprational Prosedure (SOP), pihaknya sudah menyebar pengamanan di tribune.

Menurutnya, berdasarkan laporan-laporan dari Aremania, aksi copet tersebut sudah sangat meresahkan. Bahkan, Haris khawatir eksistensi komplotan copet itu bakal mengancam tingkat kehadiran Aremania di Stadion Kanjuruhan jika tidak segera diselesaikan bersama-sama.

“Kami sudah mengantisipasi hal ini sebenarnya. Kami menempatkan pengamanan tertutup, baik dari kepolisian maupun Aremania untuk memantau di tribune, tugas mereka menangkap komplotan copet ini,” imbuhnya.

Menanggung Biaya Perawatan Korban Salah Sasaran

Haris menegaskan, pihaknya bersama manajemen Arema tak lepas tangan terhadap para korban salah sasaran pemukulan yang dialami korban copet ini. Bahkan, biaya perawatan korban salah sasaran ini akan ditanggung sepenuhnya.

“Sebagaimana SOP yang ada, kami sudah menyediakan tim medis dari RS Wava Husada, ambulans, dan mini ICU. Penanganannya dilakukan di situ, tapi jika ada yang parah, akan segera dilarikan ke RS Wava Husada. Semua biaya perawatan korban ditanggung manajemen Arema,” pungkas pria berkaca mata ini.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya