Panpel Yuzu Indonesia Master Sulap Gor Ken Arok Menjadi Mini Istora

- Advertisement -

GOR Ken Arok adalah salah satu arena olahraga kebanggaan Kota Malang. GOR yang diresmikan pada 21 September 2006 ini juga menjadi arena pertarungan para atlet Bulutangkis kelas Dunia memperebutkan poin di Olimpiade Jepang.

Dipilihnya GOR Ken Arok sebagai venue memang bukan tanpa alasan. Ketua Panitia Achmad Budiharto menjelaskan jika awalnya panpel mencoba menggunakan kembali GOR Cakrawala milik Universitas Negeri Malang yang pernah dipakai pada 2015 lalu.

Namun, layout dari GOR tersebut tidak ideal jika digunakan untuk membangun lapangan bulutangkis karena bentuknya yang bundar. Dirinya pun akhirnya memilih GOR Ken Arok yang memiliki bentuk kotak sehingga layoutnya sangat pas jika dibuat empat lapangan plus dengan siaran televisinya.

“GOR Ken Arok sangat ideal untuk kejuaraan Bulutangkis Yuzu Indonesia Master ini, namun kami harus melakukan perbaikan. Karena layaknya gedung milik pemerintah, sangat banyak sekali yang dipermak terutama kebersihan gedung,” tegas Budi.

Panpel pun melakukan perbaikan, mulai dari kebersihan toilet, rumah laba-laba, hingga penataan layout. Hasilnya cukup membuat Walikota Malang terkagum-kagum dan kaget saat melihat dari dalam gedung sendiri.

“Beberapa atlet menyatakan jika GOR ini sangat nyaman, mereka bilang seperti mirip Istora dengan kapasitas yang lebih kecil. Saya berharap atlet bisa menunjukkan performa terbaik selama bermain,” tegasnya.

“Kami juga melakukan permak di GOR Djagung, yang digunakan sebagai tempat latihan dan pemanasan atlet sebelum bertanding. Arena lokasi latihan yang berdekatan dengan tempat pertandingan juga menjadikan alasan kami memilih GOR Ken Arok.”

Saat WEAREMANIA datang melihat, kami memang dibuat takjub dengan perubahan yang terjadi. Perubahan yang yang mencolok itu membuat penampakan GOR dari dalam tidak seperti biasanya.

“Ini juga menjadi sebuah investasi dari kami, sehingga kami memiliki harapan jika Walikota Malang mampu merawatnya dengan baik setelah kegiatan Bulutangkis ini selesai,” tutup Budiharto.

Di sisi lain, konsep sportainment yang dihadirkan pada kejuaraan yang berhadia total 1 milyar itu juga membuat pengunjung bisa berlama-lama di arena tersebut. Sebab, di luar GOR banyak sekali terdapat stand untuk memanjakan lidah demi mengisi kekosongan perut yang lelah setelah menonton pertandingan.

Duel Seru Atlet Pelatnas Melawan PB Djarum

Sementara itu dari pertandingan hari pertama Yuzu Indonesia Master, tidak ada kejutan yang berarti bagi pemain yang dijadikan unggulan yang melaju ke babak utama.

Kejutan mungkin bisa dialamatkan pada Desima Aqmar Syarafina dari PB Djarum memenangkan pertandingan melawan satu-satunya wakil pelatnas PBSI Alifia Intan Nurrohkhim lewat pertandingan tiga set dengan skor 18-21, 21-16, dan 21-19.

Alifia Intan Nurrohkhim saat bertanding melawan Desima Aqmar Syarafina
Alifia Intan Nurrohkhim saat bertanding melawan Desima Aqmar Syarafina

Usai pertandingan, Alifia menyatakan kekalahan terjadi karena dia banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga lawan bisa memanfaatkannya.

Sementara Desima menyatakan jika kemenangan ini terjadi karena dia lebih siap.

“Yang penting fokus sama yakin saja di lapangan. Karena memang rekor pertemuan kita itu imbang. Jadi selalu ramai kalau kita bertanding. Mungkin kali ini, saya yang lebih siap,” tutur Desima.

Di babak pertama Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, Desima sudah dinanti tunggal putri asal Tiongkok, Li Yun. Pertemuan ini akan menjadi duel perdana bagi kedua pebulutangkis.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya