Ruang Taktik: Kerja Keras, Transisi dan Fisik Arema yang Menghabisi Tira Persikabo

- Advertisement -

Arema tampil di Stadion Pakansari (2/3) untuk melawan PS Tira PersikaboHasil Pertandingan PS TIRA-Persikabo vs Arema FC: 0-2 dengan hanya satu pemain asing, Oh In-Kyun. Namun, meski bermaterikan pemain-pemain lokal, Arema bermain dengan tenaga yang terjaga hingga 90 menit pertandingan.

“Saya senang, anak-anak kerja sangat keras, kami sudah mempersiapkan diri lima hari terakhir. Tidak mudah menghadapi tim kuat seperti PS TIRA-PS Tira. Tapi kami bekerja keras, sehingga hasilnya kami mendapatkan kemenangan 2-0,” ungkap Gomez dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.

Kerja Keras

Kerja keras jadi kunci yang diungkapkan pelatih berkebangsaan Argentina tersebut. Kerja keras ini terlihat dari cepatnya transisi yang dilakukan Arema baik transisi negatif (bertahan) ataupun transisi positif (menyerang).

Secara taktik, Arema bertahan dengan man oriented-zonal marking. Pemain akan bermain sesuai zonanya, namun akan melakukan pressing/menekan lawan terdekat. Jika tidak ada pemain di sekitar, pertahanan Arema akan balik ke pakem yang dipakai di pertandingan ini, 4-4-2 (di pertandingan akhir berubah menjadi 5-4-1).

Pemain menjaga zonanya masing-masing namun akan bergerak menekan ke pemain terdekat saat mendapat bola atau penerima bola
Pemain menjaga zonanya masing-masing namun akan bergerak menekan ke pemain terdekat saat mendapat bola atau penerima bola

Cara bertahan ini sukses meredam pemain kunci PS Tira, Ciro Alves. Arema tidak secara khusus memberi tugas untuk man marking/menjaga Ciro Alves. Namun mengintruksikan siapapun yang berada di dekatnya untuk menekan, bahkan tidak segan untuk melakukan pelanggaran.

Perlu dicatat, jika Arema menerapkan man marking/menjaga Ciro kemanapun dia bergerak, maka bentuk tim (team shape) akan tidak terjaga. Mengingat pemain kunci PS Tira ini diberi kebebasan bergerak ke mana saja.

Kunci: Transisi

Saat bola berhasil direbut, yang dilakukan Arema adalah melakukan serangan balik langsung. Bola tidak disirkulasikan terlebih dahulu, namun akan diumpan jauh ke depan mengandalkan kecepatan Kushedya Hari Yudo. Penempatan posisi Yudo kemarin sangat baik meski harus duel dengan Filiposyan. Pemain yang mencetak 2 gol ini selalu menempatkan dirinya di posisi dan situasi yang siap menerima bola daerah. Mencuri start dan memperlebar jarak dengan bek lawan melalui kecepatannya.

Posisi Yudo saat transisi menyerang sudah unggul
Posisi Yudo saat transisi menyerang sudah unggul

Tidak hanya itu, support dari lini kedua Arema semalam seolah tidak mengenal lelah. Dengan transisi cepat, pemain-pemain Arema sudah mampu mengimbangi jumlah pemain bertahan. Bahkan di menit ke-78, jumlah pemain Arema lebih banyak dari PS Tira.

6 vs 5 jumlah pemain Arema unggul saat transisi dari bertahan ke menyerang
6 vs 5 jumlah pemain Arema unggul saat transisi dari bertahan ke menyerang

Fisik Prima

Tidak hanya saat transisi menyerang, saat harus bertahan pun Arema dengan cepat kembali ke zona-nya masing-masing. Mengungguli jumlah pemain PS Tira.

Unggul dalam jumlah pemain (overload) adalah situasi menguntungkan bagi sebuah tim. Pemain bisa melakukan mekanisme bertahan pressing-cover. Satu orang sebagai pelaku pressing dan Ssatu orang sebagai cover.

Dengan mekanisme ini, gawang Arema nyaris tanpa gangguan yang berarti. Shape/bentuk tim terjaga sehingga pemain relatif mudah mengantisipasi serangan-serangan dari PS Tira.

Situasi saat transisi ke bertahan
Situasi saat transisi ke bertahan

Kredit tersendiri untuk pelatih fisik Arema, Marcos Gonzales yang sukses membuat pemain-pemain di laga ini bekerja keras naik turun dengan stamina yang terjaga hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.

Ditulis Oleh: Wendi Faiz | Ruang Taktik
Penulis adalah pemilik akun twitter @ruangtaktik yang aktif membahas taktikal di dunia sepakbola

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya