3 Trisula Maut Arema di Liga 1 2021-2022

- Advertisement -

Dari skuad Arema yang didaftarkan untuk Liga 1 2021-2022, ada sekian banyak pemain yang bisa menempati posisi di lini depan. Dari sejumlah pemain itu, bisa disusun tiga trisula maut Arema yang bisa menjadi opsi pelatih Eduardo Almeida.

Komposisi trio atau tiga penyerang biasanya dipakai ketika pelatih memainkan formasi yang melibatkan tiga pemain di lini depan. Misalnya saja formasi 3-4-3, 4-3-3, atau 4-2-1-3.

Tiga pemain di lini depan itu biasanya mengandalkan kemampuan seorang striker sebagai target. Ujung tombak tersebut akan ditopang oleh dua penyerang sayap di kanan dan kirinya, yang bisa menjadi pengumpan ataupun eksekutor langsung.

Keunggulan memakai tiga penyerang sekaligus ini salah satunya adalah menang jumlah pemain saat menyerang. Ini bisa dimaksimalkan ketika melakukan serangan balik cepat.

Inilah 3 Trisula Maut Arema di Liga 1 2021-2022

1. Dendi Santoso-Carlos Fortes-Dedik Setiawan

Formasi trio lini depan Dendi Santoso, Carlos Fortes, dan Dedik Setiawan berpeluang besar menjadi opsi utama pelatih Eduardo Almeida. Jam terbang tinggi sudah dimiliki oleh ketiga pemain.

Opsinya, Fortes akan ditempatkan sebagai penyerang tengah, memanfaatkan tinggi badannya untuk berduel menyambut crossing-crossing manja dari Dendi di sayap kanan. Sementara Dedik, akan bertugas mengacak-acak pertahanan lawan dari sisi sayap kiri.

2. Kushedya Hari Yudo-Muhammad Rafli-Feby Eka Putra

Trio Kushedya Hari Yudo, Muhammad Rafli, dan Feby Eka Putra bisa menjadi pilihan menarik bagi pelatih Eduardo Almeida. Trio ini akan sangat bertumpu pada kecepatan kedua sayap dalam melakukan tusukan.

Sayap kanan bisa ditempati Yudo yang punya determinasi tinggi dalam menusuk ke jantung pertahanan lawan, sedangkan sayap kiri akan diperankan Feby yang bagus dalam melakukan drible dan cut-back. Sementara Rafli yang unggul dalam positioning akan siap sewaktu-waktu memanfaatkan bola yang mengarah ke mulut gawang.

3. Ridwan Tawainella-Tito Hamzah, Malang-Bramntio Ramadhan Heriansyah

Jika dua trio lini depan di atas berhalangan tampil atau dalam performa yang tak bagus, maka pelatih Eduardo Almeida bisa memilih opsi lini depan berjiwa muda. Ada nama-nama seperti Ridwan Tawainella, Tito Hamzah, dan Bramntio Ramadhan Heriansyah.

Dalam formasi lini depan ini, Tito dan Ridwan bisa bertindak sebagai penyerang sayap dengan kemampuan mereka menggiring bola melewati kaki lawan. Lantas, Bramntio akan lebih tepat jika dimainkan sebagai false nin, di mana si pemain bisa bebas berkreasi di posisi second striker untuk memancing pergerakan bek lawan.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya