4 Pemain Arema dengan Jersey Bernomor Punggung 24

- Advertisement -

Hari Raya Idhul Fitri 1441 Hijriyah sudah ditetapkan jatuh pada 24 Mei 2020. Ngomong-ngomong angka 24, ada 4 pemain Arema dengan jersey bernomor punggung 24.

Jersey bernomor punggung 24 identik dimiliki oleh pemain asing yang pernah memperkuat skuad Singo Edan. Entah apa alasannya, nomor punggung dua digit ini juga kerap dikenakan oleh sosok pemain belakang di Arema.

1. Pierre Njanka

Pierre Njanka adalah salah satu kunci sukses Arema saat merengkuh juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Selain mengenakan jersey bernomor punggung 24, pemain asal Kamerun itu juga dipercaya mengenakan ban kapten tim Arema.

Kebersamaan Njanka dengan jersey beromor punggung 24 berlanjut di musim selanjutnya. Sayang, di ISL 2010-2011, Njanka memutuskan hengkang sebelum putaran pertama berakhir.

2. Roman Golian

Roman Golian didatangkan Arema di paruh musim ISL 2010-2011. Kehadiran pemain asal Slovakia itu mengisi slot bek asing yang ditinggalkan Pierre Njanka.

Meski tampil cukup konsisten selama putaran kedua musim tersebut, Golian tak mendapatkan perpanjangan kontrak. Stopper jangkung 187 cm itu pun hengkang meninggalkan Arema di musim berikutnya.

3. Juan Rubio

Juan Rubio merupakan bek asing yang datang pertama kali ke Arema pada musim 1996-1997 bersama trio pemain asal Chile. Dua pemain lainnya adalah Julio Cesar Moreno dan Nelson Leon Sanchez.

Pada musim berikutnya, kontrak Rubio kembali diperpanjang manajemen Arema. Di musim itu, giliran sang adik, Pacho Rubio yang diajaknya bergabung dengan Arema di Ligina 1997-1998, kompetisi yang akhirnya dibubarkan setelah ada kerusuhan politik.

Duo Juan dan Pacho Rubio kembali ke Arema di Ligina 1999-2000. Cerita trio pemain asal Chile kembali berulang di Arema setelah Rodrigo Araya melengkapi formasi itu.

4. Richi Pravita Hari

Dalam daftar pemain yang mengenakan jersey bernomor punggung 24 ini, nama Richi Pravita Hari menjadi satu-satunya pemain lokal. Pemain asli Turen, Kabupaten Malang itu merupakan jebolan Akademi Arema dan Arema U-18 (2007-2008).

Pelatih Arema Miroslav Janu menaikkan Richi ke tim senior Arema pada kompetisi Liga Indonesia (Ligina) 2007-2008, dan bertahan di Indonesia Super League (ISL) 2008-2009. Sayang, cedera parah memaksanya mengakhiri karier lebih cepat di usinya yang masih terlalu muda.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya