Dendi Santoso Soccer School baru saja mengumumkan hasil seleksi pemain yang digelar sebelumnya, Sabtu (26/6/2021) pagi. Setidaknya, Sekolah Sepak Bola (SSB) milik winger Arema, Dendi Santoso itu punya 41 pesepakbola bocil berbakat, yang dua di antaranya putri.
Soft launching SSB itu digelar di Mini Stadium Unggul Sport Center (USC) Kota Malang. Dendi hadir bersama tim pelatih, manager yang tak lain adalah istrinya sendiri, pengelola USC sebagai tempat latihan rutin, dan pemilik Injers sebagai official apparel yang digunakan para pemain nantinya.
Para siswa Dendi Santoso Soccer School terbagi menjadi tiga kelompok umur, mulai 7-8 tahun, 9-10 tahun, dan 11-12 tahun. Dalam sepekan, mereka akan berlatih dua kali, yakni setiap Kamis dan Minggu.
“Saya mendirikan Dendi Santoso Soccer School ini karena ingin menyalurkan ilmu saya untuk adik-adik. Apalagi anak-anak Kota Malang kan bagus-bagus bakatnya. Siapa tahu di SSB ini bisa muncul bibit-bibit pesepakbola yang bagus. Dari sekian banyak saya yakin ada yang jadi pemain profesional nantinya,” kata Dendi.
Dendi Santoso Terlibat Langsung di Dendi Santoso Soccer School
Tak cuma jadi pendiri dan pemilik, Dendi Santoso rencananya memang bakal terlibat langsung di Dendi Santoso Soccer School sebagai pelatih. Hal itu sejalan dengan keinginannya untuk berbagi ilmu setelah mengantongi lisensi kepelatihan C AFC beberapa waktu lalu.
Selain Dendi, siswa Dendi Santoso Soccer School bakal dilatih oleh pelatih yang berlisensi. Mereka adalah Alief Syafrizal (B AFC), Heri Kiswanto (B AFC), dan dibantu Igo yang baru mau ambil lisensi kepelatihan.
“Kalau waktunya sedang tidak berbenturan dengan aktivitas latihan di tim Arema atau pertandingan, saya usahakan untuk hadir dalam latihan Dendi Santoso Soccer School ini. Ada dua pemain putri, karena untuk sepak bola usia grassroot tak masalah. Nanti ketika usia 14 atau 15 baru disendirikan,” imbuhnya.
Alasan Memilih Mini Stadium Unggul Sport Center
Mini Stadium Unggul Sport Center dipilih sebagai tempat latihan karena dinilai lapangannya bagus dan memiliki standar FIFA. Dendi Santoso menyebut, infrastruktur merupakan salah satu hal penting yang menunjang terciptanya bibit-bibit pesepakbola unggulan.
“Lapangannya bagus, meski hujan masih bisa dipakai. Sepak bola usia muda yang paling berpengaruh kan lapangan. Ini penting untuk dasar-dasar menjadi pesepak bola, khususnya passing dan kontrol. Harapannya dengan lapangan bagus, mereka bisa rutin latihan, dan kerja keras. Maka bibit-bibit muda muncul. Ketika ada pemanggilan pemain Timnas nanti, semoga ada siswa kami yang dipanggil,” pungkasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.