Cerita Joao Carlos Pernah Tolak Persebaya Usai Tersingkir dari Arema

- Advertisement -

Usai tersingkir dari Arema, ternyata Joao Carlos pernah tolak Persebaya Surabaya. Rahasia besar selama bertahun-tahun itu terbongkar jelang pertemuan Arema dan Persebaya di Liga 1 2021-2022 Pekan 11, Sabtu (6/11/2021) mendatang.

Jo, sapaan akrabnya, merupakan bagian penting Arema di era menjuarai Liga Pertamina Divisi I 2004, Copa Indonesia 2005, dan Copa Indonesia 2006. Sepeninggal pelatih Benny Dollo, playmaker asal Brasil itu seakan tersisihkan, terutama setelah kedatangan pelatih pengganti, Miroslav Janu.

Pada musim keempatnya, tepatnya di Liga Indonesia 2007-2008, Jo yang tadinya pilar utama menjadi kurang mendapatkan tempat di lini tengah Arema. Entah apa yang membuat Miro saat itu tak memaksimalkan umpan-umpan magis khs Samba yang dimiliki Jo.

“Dulu Persebaya pernah punya respect buat saya. Saat pelatih Miro mencoret saya (di paruh musim Ligina 2007-2008), bos Persebaya panggil saya ke sana. Tapi saya langsung ke PSIS Semarang,” kata Jo kepada WEAREMANIA.

Joao Carlos Pernah Tolak Persebaya, Arema Alasan Utama

Joao Carlos membeberkan alasannya mengapa menolak ajakan bos Persebaya Surabaya untuk bergabung dan lebih memilih menyeberang ke PSIS Semarang. Arema adalah alasan utamanya menjatuhkan pilihan tersebut.

Pasalnya, di edisi terakhir era Ligina sebelum bergulirnya Indonesia Super League (ISL) 2008-2009 itu, kompetisi sepak bola di tanah air masih terbagi menjadi dua wilayah. Kebetulan Arema dan Persebaya ada di Wilayah Timur, sedangkan PSIS di Wilayah Barat.

“Saya memilih ke PSIS dengan alasan agar tidak bertemu dengan Arema di kompetisi,” imbuh pemilik jersey bernomor punggung 22 tersebut.

Terkenang Pengalaman Bermain Melawan Persebaya

Sepanjang berkarier tiga setengah musim di Arema, Joao Carlos cuma dua kali bersua dengan Persebaya Surabaya. Namun, dua laga di Malang (Arema menang 1-0) dan Surabaya (imbang 0-0) itu sangat dikenangnya.

“Waktu saya main melawan Persebaya, saya pasti punya semangat tinggi dan mental baik. Dulu, pemain selalu punya mental keras. Saya sendiri selalu main pintar, tampil 100 persen konsentrasi buat menang. Saya doakan Arema menang kali ini,” pungkasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya