Singgih Pitono teringat euforia saat Arema juara Galatama 1992-1993, 29 Juli 1993 silam. Asisten Pelatih Arema tersebut kebetulan adalam saksi sejarah kalau menjadi penggawa Singo Edan musim tersebut.
Arema dipastikan menjadi kampiun untuk pertama kalinya setelah di pertandingan terakhir, Arema mengalahkan Mitra Surabaya. Sementara, pesaing terdekat di klasemen, PKT Bontang takluk dari Barito Putera, sehingga poin Arema lebih unggul.
Selain menjadi juara, Arema juga menempatkan Singgih sebagai pencetak gol terbanyak. Penyerang andalan Arema itu melesakkan 16 gol dalam semusim.
“Yang paling berkesan adalah euforia waktu diarak keliling kota, juga waktu penyerahan piala bergilir juara Galatama, yang bersamaan dengan penobatan top score saya. Itu yang paling berkesan, karena sangat komplit, juara plus top score,” kata Singgih kepada WEAREMANIA.
Yang Patut Diteladani dari Momen Arema Juara Galatama 1992-1993
Singgih Pitono menambahkan, momen Arema menjadi juara Galatama waktu itu masih layak diteladani oleh para pemain Arema sekarang. Salah satu yang ditekankannya adalah karakter khas Malangan yang tak boleh luntur dari masa ke masa.
“Arema sejak dulu mainnya cepat, dan keras. Dalam diri pemain harus berusaha untuk tampil bagus, ngotot, untuk memenangkan setiap pertandingan. Dengan kebersamaan yang sangat kuat, kami bisa juara,” ungkap Singgih.
“Menjaga konsistensi itu yang harus dilakukan juga dalam diri pemain sekarang. Itu yang penting,” imbuhnya.
Optimisme Mengulang Momen Juara
Singgih Pitono ingin sekali momen juara seperti itu bisa diulangi lagi bersam Arema. Ini harusnya menjadi semangat tersendiri bagi Arema jelang bergulirnya Liga 1 2021-2022, meskipun belum ada kejelasan kapan digelar.
“Bismillah, saya tetap optimistis kejayaan itu bisa terulang kembali,” pungkas pria yang memegang rekor pencetak gol terbanyak Arema sepanjang masa tersebut.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.