Mungkin tidak banyak yang tahu jika Kota malang terdapat patung Chairil Anwar. Sosok sang penyair yang terkenal dengan buku yang berjudul ‘aku’ ini merupakan penyair yang sangat terkenal dalam dunia kesustraan.
Patung Chairil Anwar tersebut hanya ada dua Indonesia.
Selain Malang, patung Chairil Anwar juga ada Jakarta, tepatnya Monas. Tetapi Malang terbilang istimewa karena berada pada pinggir jalan dan bisa terlihat siapa saja yang melintas. Sebuah penghormatan bagi Malang mengingat tanah kelahirannya yaitu Medan patung Chairil tidak ada.
Patung Chairil berada pada Jalan Letjen Basuki Rahmad, Kayutangan, Kota Malang, tepatnya depan Gereja Katolik Hati Kudus dan sangat dekat dengan Toko Oen. Jika kalian pergi ke alun-alun melewati Jalan Letjen Basuki Rahmat atau Jalan MGR Sugiono, patung tersebut pasti akan terlihat dengan sangat jelas.
Adanya patung Chairil Anwar tak lepas dari kenangan yang ia berikan pada Kota Malang. Sosok sang penyair kelahiran Medan 26 Juli 1922 itu berada ke Malang pada 25 Februari 1947 hingga 6 Maret 1947. Pada masa itu, Chairil Anwar datang ke Kota Malang saat Sidang Pleno Ke 5 Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang tepatnya pada gedung Societiet Concordia (gedung Sarinah Malang).
Saat itu, Chairil menggubah puisi berjudul ‘Sorga’ (bertanggal 25 Februari 1947), ‘Sajak Buat Basuki Resobowo’ (bertanggal 28 Februari 1947) dan ‘Dua Sajak buat Basuki Resobowo’ (bertanggal 28 Februari 1947). Yang kemudian terbit dalam Pantja Raja, 1 April 1947; menjadi satu dalam kumpulan puisi “Deru Campur Debu”.
Empat bulan setelah sidang atau setelah menggubah puisi, gedung tersebut hancur porak-poranda karena serangan Agresi Militer Belanda I. Kemudian semakin luluh lantak manakala ada agresi kedua bulan Desember 1948.
Adanya patung ini, tidak lepas dari Achmad Hudan Dardiri. Seorang intelektual dan pejuang yang kagum dengan karya Chairil. Hudan sendiri yang memimpin pembuatan patung yang detailnya ia berikan kepada seniman Widagdo. Pada tanggal 28 April 1955, Patung Chairil Anwar resmikan oleh Walikota Malang M. Sardjono Wirjohardjono, yang mana tanggal 28 April merupakan tanggal wafatnya Chairil Anwar.
Baca juga: Jembatan Mojopahit, Saksi Bisu Sejarah Malang