Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan kembali setelah penutupan akibat pandemi Covid-19 dibuka pada 28 Agustus 2020.
Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie mengatakan Wisata Gunung Bromo akan dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Pembukaan Gunung Bromo tersebut dilakukan secara bertahap, usai mendapatkan persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata John di Jawa Timur, seperti yang dikutip dari ANTARA.
Jumlah pengunjung dibatasi
Di tahap awal pembukaan Gunung Bromo, para wisatawan yang akan berkunjung dibatasi sebanyak 20 persen dari total daya tampung atau sekitar 739 orang per hari.
Jumlah pengunjung nantinya akan dievaluasi dan ditambah secara bertahap. Dari total 20 persen itu, wisatawan yang akan menuju ke Penanjakan maksimal hanya 178 orang per hari dari total biasanya 829 orang.
Sedangkan ke Bukit Cinta maksimal 28 orang per hari dari total kapasitas 141 orang.
Sementara ke Bukit Kedaluh maksimal 86 orang per hari dari total kapasitas 434 orang.
Selanjutnya ke Savana Teletubbies maksimal 347 orang per hari dan ke Mentigen maksimal 100 orang per hari.
Pembukaan kawasan wisata Gunung Bromo sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 261/MenLHK/KSDAE/KSA.0/6/2020 Tentang Reaktivasi bertahap kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Suaka Margasatwa Untuk Kunjungan Wisata Alam dalam Kondisi Transisi Akhir COVID-19.
Pembukaan ikut disertai dengan surat rekomendasi dari Bupati Probolinggo, Bupati Pasuruan, Bupati Malang, dan Bupati Lumajang, tentang reaktivasi obyek wisata alam dengan memperhatikan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan.
“Rekomendasi dari empat bupati sudah ada untuk dibuka Bromo secara bertahap,” ujar John.
Pengunjung wajib menyertakan surat keterangan sehat dan bebas Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit daerah asal.
Selain itu, suhu tubuh para wisatawan juga akan dicek di pintu masuk. Wisatawan yang suhu tubuhnya lebih dari 37,3 derajat Celcius tidak diizinkan masuk.
John mengingatkan, bagi para wisatawan diharapkan mematuhi protokol kesehatan yang telah disiapkan. Jika terjadi pelanggaran, maka pihak yang berwenang akan memberikan sanksi bagi para pelanggar.
“Jika ada klaster baru, dengan sangat terpaksa Bromo kita tutup kembali. Kita berdoa, karena ini menyangkut ekonomi rakyat banyak di sana. Mudah-mudahan aman, semua rindu Bromo dibuka,” kata John.
Subscribe channel Youtube kami dan ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.