Candi Badut adalah salah satu situs sejarah di Malang yang baru-baru ini reliefnya diangkat menjadi motif dalam jersey Arema FC 2021. Candi yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 1400 tahun ini merupakan peninggalan Raja Gajayana, seorang Raja Kerajaan Kanjuruhan waktu itu.
Candi Badut
Konon, candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap Dewa Siwa. Tak hanya itu, bangunan ini juga dibangun dengan tujuan memuliakan Resi Agastya, seorang yang diagungkan Raja Gajayana. Salah satu simbolnya berupa arca perwujudannya yang terbuat dari batu hitam. Namun ada cerita lain yang beredar, tentang dugaan nama Candi Badut dengan Raja Gajayana.
Raja Gajayana adalah gelar Sang Liswa, seorang putra Raja Dewasimba. Kedua raja ini sangat dicintai rakyatnya karena sikapnya yang adil dan bijaksana. Tak hanya itu, Raja Gajayana juga dikenal sebagai seseorang yang suka melucu alias mbadut. Pada masa itu, Kerajaan Kanjuruhan sedang dalan puncak kejayaannya. Maka candi yang dibangun ini kemudian diberi nama Candi Badut. Meski demikian, menurut sumber dari Perpustakaan Nasional, dugaan ini belum didukung dengan bukti yang kuat.
Pemugaran
Candi ini ditemukan pada tahun 1921 oleh EW Mauren Brechter dari Belanda. Saat pertama kali ditemukan Candi ini hanya pondasinya saja, sementara reruntuhannya berserakan disampingnya.
Tidak berbeda dengan pemugaran pada Candi Jago, cara memugar Candi Badut juga dengan cara mengumpulkan batu-batu di sekitar candi berdasarkan jenis dan ukurannya, kemudian diberi tanda khusus. Setelah itu, batu-batu ini ditata sedemikian rupa, barulah digambar dan bentuknya sesuai seperti yang ada saat ini meskipun bagian atap Candi tidak ditemukan hingga kini. Candi ini kemudian dipugar lagi pada tahun 1990 hingga 1993.
Candi ini terbuat dari batu andesit yang tempatnya berukuran 17,27 m x 14,04 m dengan tinggi 8 m, menghadap ke Barat. Melihat arca dalam Candi Badut sendiri, Candi ini tergolong dalam Candi Hindu yang menurut para ahli ada peralihan gaya bangunan klasik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Tetapi secara sekilas bentuknya mirip dengan Candi Dieng di Jawa Tengah.
Baca juga: Candi Jago, Situs Bersejarah Kerajaan Singasari
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.